Tan Malaka
Bapak Republik Indonesia
Tan Malaka atau Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka (2 Juni 1897 – 21 Februari 1949) adalah seorang pengajar, filsuf, pejuang kemerdekaan Indonesia, pendiri Partai Murba, dan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Kutipan
sunting- "Orang tak akan berunding dengan maling di rumahnya."
- Sumber: (menyusul)
- "Merdeka 100 persen. "
- Sumber: (menyusul)
- "Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi."
- Sumber: (menyusul)
- "Akan tetapi saya tak mau menganggur. "
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Bahwa dalam suatu perjuangan kita harus berjuang terus sampai habis-habisan."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Jiwa saya dari sini (Tokyo) dapat menghubungi golongan terpelajar (intelektual) dari penduduk Indonesia dengan buku ini sebagai alat."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Dalam tiap-tiap macam perjuangan inisiatif mempunyai nilai besar"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Mereka yang lebih dulu mengambil inisiatif, mempunyai keuntungan besar yang tak terduga atas lawannya. Sebab ia lebih dahulu melancarkan aksi dan dengan demikian dapat menimbulkan keadaan yang sama sekali baru di pihak lawannya. Karenanya lawan tak dapat memikirkan rencana baru yang tersendiri, akan tetapi terikat pada keadaan yang baru tercipta."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Wujud perjuangan yang dilakukan inisiatif ialah offensif"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Mereka yang menyerang duluan, mempunyai inisiatif dan menguasai kemauan dan perbuatan lawannya."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Dengan ini kami juga mau membuktikan kepada pembaca-pembaca Indonesia kita, bahwa semua usaha lawan-lawan kita untuk menindas "cita-cita" akan sia-sia belaka."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Seandainya kita tak mendapatkan kemenangan yang lengkap, kita sedapat mungkin dapat menghindarkan kekalahan"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Padi tumbuh tak berisik."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Trotsky menegaskan, bahwa masa damai itu mungkin ada"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Karena adanya ratusan kemungkinan yang menyetujui dan menentang ramalan akan adanya masa damai, kita seharusnya jangan tenggelam dalam kemungkinan-kemungkinan itu."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Kita tak boleh merasa terlalu pesimis, pun tak boleh merasa terlalu optimis, karena kedua perasaan itu akan mudah membawa kita kepada oportunisme."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Teranglah sudah bahwa tongkat karet dan pistol tak akan mampu mengundurkan rakyat yang sedang melangkah maju."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Apabila neraca nasional baik ekonomi maupun politik telah tercapai, maka Indonesia selanjutnya akan dapat berkembang di lapangan ekonomi dan politik!"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Suatu program bukannya hanya satu "daftar keinginan", akan tetapi harus didasarkan atas susunan sosial ekonomi sesuatu negeri."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Pukulan strategis yang menentukan dapat menjamin harapan-harapan lebih baik, jika kita dalam melancarkan pukulan-pukulan taktis dapat menunjukkan keberanian, kecakapan dan keuletan."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali."
- "Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan"
Imperialisme
sunting- "Rakyat Indonesia sekarang telah yakin, bahwa tak dapatlah diharapkan sesuatu pun dari pemerintah imperialisme"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Orang Indonesia tak dapat lagi digertak dan ditindas. Selamat jalan jiwa-jiwa budak dan...buat selama-lamanya".
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Kamu tak akan kehilangan sesuatu milikmu kecuali belenggu budakmu"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Jika imperialisme tak ada lagi, perang imperialis pun tak akan ada."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Selama Indonesia ke dalam tetap bersatu dan solider, selama itu mereka (Negara Imperialis) akan menangguhkan usahanya merampas Indonesia. Akan tetapi begitu lekas perpecahan di dalam, mereka akan segera mendapatkan jalan melaksanakan untuk sekian kalinya politik devide et imperanya (memecah belah rakyat dalam golongan-golongan untuk dikuasai) Indonesia terdiri dari pelbagai pulau yang berada pada pelbagai tingkatan kebudayaan, memberikan lapangan baik bagi pencuri-pencuri internasional."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Hal demikian itu (perpecahan) baru kita jaga jangan sampai terjadi! Tetapi bukannya dengan wajangan kebijaksanaan yang kosong. Hanya suatu program yang benar-benar bertujuan memperjuangkan kepentingan-kepentingan materiil seluruh rakyat dan dilaksanakan dengan jujur dapat menciptakan satu setia-kawan, satu setia kawan yang akan mampu menghancurkan imperialisme"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Kapitalisme
sunting- "Terdapat cukup alasan yang meramalkan bahwa kapitalisme dunia segera akan runtuh."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Jika kita bayangkan kapitalisme sebagai satu gedung dan negeri-negeri di dunia adalah tiap-tiap yang mendukung gedung itu, maka Indonesia merupakan salah satu dari tiang-tiang itu"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Jika kapitalisme kolonial di Indonesia besok atau lusa jatuh, kita harus mampu menciptakan tata tertib baru yang lebih kuat dan sempurna di Indonesia."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Kapitalisme Eropa dan Amerika didukung oleh kaum sosial demokrat."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Komunisme
sunting- "Negara Soviet sebenarnya belum mewujudkan komunisme"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Negara Soviet akan berhenti sebagai negara, yaitu sebagai alat penindas dari proletariat, jika orang-orang borjuasi sebagai pemeras dan penindas telah dibasmi atau berubah menjadi anggota pekerja masyarakat komunisme."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Organisasi
sunting- "Memang pemimpin dan disiplin menyebabkan juga keruntuhan partai-partai ini, akan tetapi sebab yang terutama ialah tak adanya tujuan yang tersusun (program) dan penguraian yang jelas tentang jalan-jalan yang harus ditempuh (taktik)."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Kecuali benarnya suatu program, sukses kita dalam perjuangan revolusioner tergantung pada benarnya taktik dan strategi kita."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Kita dapat katakan, bahwa taktik adalah satu bagian daripada strategi."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Jika organisasi-organisasi politik dan ekonomi kita tersebut telah dapat menunjukkan cukup kecakapan, disiplin, kesadaran, kemauan dan kegairahan maka kemudian tiap-tiap perjuangan taktis pada tiap waktu dapat diubah menjadi perjuangan strategis."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Revolusi
sunting- "Pergerakan revolusioner di Indonesia selalu masih ada"
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- Revolusi bukanlah suatu pendapatan otak yang luar biasa, bukan hasil persediaan yang jempolan dan bukan lahir atas perintah seorang manusia yang luar biasa. Kecakapan dan sifat luar biasa dari seseorang membangun revolusi, mempercepat atau memimpinnya menuju ke kemenangan, tetapi ia tidak dapat menciptakan dengan otaknya sendiri-
- Sumber: Aksi Massa 1926, buku yang dikarangnya sebagai kecaman keras terhadap 'Pemberontakan PKI 1926' yang ceroboh dan prematur.
- Revolusi ialah yang disebabkan oleh pergaulan hidup, satu hakekat tertentu dari perbuatan-perbuatan masyarakat.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Jika Diponegoro dilahirkan di Barat dan menempatkan dirinya di muka satu revolusi dengan sanubarinya yang suci itu, boleh jadi akan dapat menyamai perbuatan-perbuatan Crommwell atau Garibaldi. Tetapi ia menolong perahu yang bocor, kelas yang akan lenyap.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Jika sekiranya pulau Jawa mempunyai borjuasi nasional yang revolusioner dan Diponegoro dalam perjuangannya melawan Mataram dan Kumpeni pastilah ia akan berdiri di sisi borjuasi itu.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Pengupasan yang cocok betul atas masyarakat Indonesia syarat terutama untuk mendapat perkakas revolusi, dan itu pulalah yang menjadi syarat pertama yang mendatangkan kemenangan revolusi kita.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Revolusi Indonesia sebagian kecil menentang sisa-sisa feodalisme dan sebagian yang terbesar menentang imperialisme Barat yang lalim ditambah lagi oleh dorongan kebencian bangsa Timur terhadap bangsa Barat yang menggencet dan menghinakan mereka.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Selama orang percaya bahwa kemerdekaan akan tercapai dengan jalan putch atau anarchisme hanyalah impian seorang yang lagi demam.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Jika kita mau mengumpulkan dan memusatkan tenaga-tenaga revolusioner di Indonesia dengan jalan massa aksi yang tersusun buat merantapkan kemerdekaan nasional, tentulah kita mesti mempunyai satu partai yang revolusioner.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Partai mesti berhubungan rapat dengan massa terutama dalam saat yang penting, dengan segala golongan Rakyat dari seluruh kepulauan Indonesia. Dengan tidak berhubungan seperti itu, tak akan ada pimpinan yang revolusioner.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Dengan jalan revolusi dan perang kemerdekaan nasional-lah (yang dapat dimasukkan ke dalam revolusi sosial!!!), maka sekalian negeri besar-besar yang modern, tidak ada kecualinya, dapat melepaskan diri dari kungkungan kelas dan penjajahan.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Revolusilah, yang bukan saja menghukum, sekalian perbuatan ganas, menentang kecurangan dan kelaliman, tetapi juga mencapai sekalian perbaikan bagi yang buruk.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Di dalam masa revolusilah tercapainya puncak kekuatan moril, terjadinya kecerdasan pikiran dan memperoleh segenap kemampuan untuk pendirian masyarakat baru.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Satu kelas atas satu bangsa yang tidak mampu melemparkan peraturan-peraturan kolot serta perbudakan dengan perantaraan revolusi, niscaya musnah atau ditakdirkan menjadi budak buat selama-lamanya.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Revolusi itu menciptakan!!
- Sumber: Aksi Massa 1926
- "Tidak, tak ada sesuatu program revolusioner yang berarti, jika tak ada pergerakan revolusioner."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Jika kita dalam perjuangan revolusioner tidak mengambil inisiatif duluan, maka lawan mendapatkan keuntungan menguasai kemauan dan perbuatan ktia sehingga kita dipaksa dalam keadaan pasif melumpuhkan."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
- "Pada pukulan terakhir yang menentukan, kita hanya bisa mendapat kemenangan, jika kita juga mengambil inisiatif bertahan. Agar supaya pukulan terakhir yang menentukan itu dapat mewujudkan tujuan kita."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Barat
sunting- Akuilah dengan yang putih bersih, bahwa kamu sanggup dan mesti belajar dari orang Barat. Tapi kamu jangan jadi peniru orang Barat, melainkan seorang murid dari Timur yang cerdas, suka memenuhi kemauan alam dan seterusnya dapat melebihi kepintaran guru-gurunya di Barat.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Sebelum bangsa Indonesia mengerti dan mempergunakan segala kepandaian dan pengetahuan Barat, belumlah ia tamat dari sekolah Barat.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Janganlah menjatuhkan diri ke dalam kesesatan dengan mengira, bahwa kebudayaan Timur yang dulu atau sekarang lebih tinggi dari kebudayaan Barat sekarang. Ini boleh kamu katakan, bilamana kamu sudah melebihi pengetahuan, kecakapan dan cara berpikir orang Barat.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Sekurang-kurangnya masyarakat kamu sudah mengeluarkan orang yang lebih dari seorang Darwin, Newton, Marx dan Lenin, barulah kamu boleh bangga.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Bila seseorang ingin menaiki tangga sosial dan kebudayaan mestilah merdeka lebih dulu dan pengetahuan tentang kemerdekaan, di Baratlah dilahirkan dan dipergunakan.
- Sumber: Aksi Massa 1926
- Seseorang yang ingin menjadi murid Barat atau manusia, hendaklah ingin merdeka dengan memakai senjata Barat yang rasionil. Apabila sudah dapat barulah dapat ia menciptakan satu pergaulan hidup yang baru dan rasionil.
- Sumber: Aksi Massa 1926
Pemikiran
sunting- "Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya."
- Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
Tokoh |
---|
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z |