Sang Pemimpi (film)

Sang Pemimpi adalah film yang dibuat dari tetralogi novel Laskar Pelangi kedua, Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Film yang merupakan kelanjutan dari Laskar Pelangi ini menceritakan kisah Ikal dan Arai yang masih SMA. Ikal dan Arai memiliki cita-cita untuk kuliah di Paris. Semasa SMA, Ikal dan Arai juga memiliki salah satu sahabat yaitu Jimbron.

Film yang berdurasi 120 menit ini ditayangkan di bioskop pada 19 Desember 2019.

Disutradarai oleh Riri Riza.  Diproduseri oleh Mira Lesmana dan distributor film terkait yaitu Miles Films, Mizan Productions dan SinemArt.
  • [kepada dirinya sendiri] Ayahku adalah ayah juara satu di seluruh dunia.
  • [kepada dirinya sendiri] Aku adalah orang paling beruntung, selalu berada di antara orang-orang yang peduli padaku dan selalu mau memaafkan kesalahanku.

Julian Balia

sunting
  • [kepada murid-murid] Kalian harus tahu betapa kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa. Kalau kalian mampu menyusun kata-kata itu dengan indah, bukan saja kalian mampu membuat karya yang luar biasa, tapi kalian juga bisa membuat orang lain tergetar, dengan apa yang kalian tulis atau kalian ucapkan.
  • [kepada murid-murid] Bercita-citalah yang tinggi, bermimpilah yang besar, rebutlah ilmu sebanyak-banyaknya, belajarlah dari alam sekitarmu, resapi kehidupan, jelajahi Indonesiamu yang luas, tinggal di Afrika yang eksotis, jelajahi Eropa yang megah, lalu berhentilah di altar ilmu, Sorbonne, Paris. Belajarlah dimana sains, sastra dan seni, diolah untuk merubah peradaban.
  • [kepada murid-murid] Dan ingat yang paling penting, bukanlah seberapa besar mimpi kalian, tapi seberapa besar kalian untuk mimpi itu.
  • [kepada murid-murid] Bebaskan, bebaskan hidup kalian, ambil resiko yang paling tinggi, supaya hidup kalian lebih kaya.

Pak Mustar

sunting
  • [kepada Ikal] Kalau nak mimpi yang tinggi-tinggi, mimpilah, tapi kamu harus yakin akan mimpi itu dan cari cara terbaik buat ngeraihnye.

Dialog

sunting
Julian Balia: Para pelopor, sebelum kita tutup kelas hari ini, pekikkan kata-kata yang memberimu inspirasi.
Julian Balia: Faruf!
Faruf: Bila mata dilihat oleh mata, maka dunia akan buta, Mahatma Gandhi.
Julian Balia: Zakia Nurmala!
Zakia Nurmala: Kaum muda yang diperlukan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan siapa pun, John F Kennedy.
Julian Balia: Arai!
Arai: Tidak semua yang dapat dihitung diperhitungkan, dan tidak semua yang dapat diperhitungkan dapat dihitung, Albert Einstein.
Julian Balia: Cerdas, cerdas sekali anak muda!
Julian Balia: Ikal!
Ikal: Masa muda adalah masa yang berapi-api, Haji Rhoma Irama.



Ikal: (kepada dirinya sendiri) Buat pak Mustar, deretan kursi ini adalah metode belajar paling hakikat. Dimana kami harus mempertanggungjawabkan tingkah laku kami selama ini. Apakah kami menempatkan orang tua kami secara terhormat di deretan depan, atau terpuruk di kursi deretan belakang.
Ikal: (kepada dirinya sendiri) Ayahku adalah ayah juara satu di seluruh dunia, safari 4 kantong itu, adalah baju istimewa ayah, cuma dia pakai di acara yang dianggap luar biasa, mengambil raporku dan Arai adalah salah satu peristiwa itu.

Pak Mustar: surat undangan ngambi rapot la aku poskan. Kenape kau kal? Bosan kau sekolah? Apa yang kau inginkan? Mengejar mimpimu di laut? Kal, kau tahu, kenape aku keraskan kalian? Karena aku tak nak kalian terbuai dan berpikir perjuangan kalian meraih mimpi-mimpi kalian itu akan mudah. Kalau nak mimpi yang tinggi-tinggi, mimpilah, tapi kamu harus yakin akan mimpi itu dan cari cara terbaik buat ngeraihnye.
Pak Mustar: Jangan kau berpikir, perjalanan ke sana akan mulus kal, akan ada banyak rintangan di depan kau. Kau harus kuat menghadapinye. Ikal, kau jangan hanya pikirkan tentang diri kau. Ada seseorang yang luar biasa dalam hidup kau. Yang selalu datang ngambi rapor dengan baju safari satu-satunya yang dimilikinya. Yang bahkan tidak ia pakai saat menjumpai bapak bupati sekalipun. Dia memakainya hanya untuk kau, kal. Kau adalah kebanggaannya.

Arai: Kal, mungkin di mate kau, aku ni macam orang gile, yang tak nak terima kenyataan. Yang hanya bisa bermimpi hanya bisa ketawa. Ayahku sering ceritekan ke aku kal, bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Lalu dia pergi meninggalkan aku sendiri, aku sangat ketakutan kal, tapi kau harus tahu kal, pertama kali aku ngeliat kau, dan ayah kau menjemput aku setelah ayahku meninggal. Rasa takutku, rasa sedihku, hilang seketika. Aku yakin betul, kalau kau dan ayah kau adalah orang-orang yang menyelamatkan keyakinanku untuk tidak pernah berhenti bermimpi. Kalau dak punya mimpi dan harapan, orang-orang macem kita ni akan mati kal.


Pemeran

sunting


Pranala luar

sunting
 
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: