Prasangka
Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional.
Tentang pendengar
sunting- Dia mendengar tetapi setengah yang mendengar satu partai saja.
- Dikemukakan oleh Aiskhilos.
Tentang ciri-ciri
sunting- Jika seseorang mampu memperbaiki penilaiannya yang salah dalam terang bukti baru, ia tidak berprasangka. Prasangka menjadi prasangka hanya jika mereka reversibel ketika terkena pengetahuan baru. Prasangka, tidak seperti kesalahpahaman sederhana, secara aktif tahan terhadap semua bukti yang akan menggembirakannya. Kita cenderung tumbuh emosional ketika prasangka terancam kontradiksi. Dengan demikian perbedaan antara prasangka biasa dan prasangka adalah bahwa seseorang dapat mendiskusikan dan memperbaiki prasangka tanpa resistensi emosional.
- Dikemukakan oleh Gordon Willard Allport.
- "Waktu dapat membutakan kita pada kebenaran tertentu dan generasi selanjutnya dapat melihat bahwa undang-undang tersebut setelah dipikirkan diperlukan dan tepatnya hanya berfungsi untuk menindas."
- Dikemukakan oleh Anthony Kennedy.
Tentang keburukan
sunting- "Salah satu prasangka terburuk yang diketahui orang dipegang oleh sebagian besar yang disebut cendekiawan era ini, yang mengklaim bahwa orang bisa hidup tanpa keyakinan."
- Dikemukakan oleh Giuseppe Mazzini.
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 2. ISBN 978-979-22-6545-3 .
- "Prasangka dibenci bukan karena dirinya sendiri, tetapi karena ia menyebabkan orang-orang mempercayainya."
- Dikemukakan oleh Marcel Arland.
- Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004) Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 85.
Tentang pembebasan
sunting- "Rakyat serta negara harus terbebas dari prasangka. Rasakan dirimu bicara langsung dengan Tuhan: jangan baca buku, baca jiwamu, maka kapel lecil akan jadi seluas kubah surgawi."
- Dikemukakan oleh Ralph Waldo Emerson.
- Dikutip dari Tolstoy, Leo (2010) Kalender Kata-Kata Bijak: Sumber Inspirasi Harian yang Tak Lekang Zaman [A Calendar of Wisdom] Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ratu Fortunata Rahmi Puspahadi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 15. ISBN 978-979-22-6545-3.