Musibah adalah segala macam kejadian yang menimpa manusia dalam Islam terkait urusan dunia maupun agama.

Tingkatan

sunting
  • "Termasuk musibah terbesar seorang manusia adalah tidak mengetahui kekurangan dirinya. Karena tidak akan memperbaiki diri orang yang tidak tahu kekurangan diri."
    • Disebutkan dalam Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 104.
    • Dikutip dari Raudhatul Uqala' halaman 100.

Hikmah

sunting
  • "Sungguh Allah tidaklah menimpakan musibah untuk menghancurkan hamba-Nya. Dia menimpakan musibah hanyalah untuk menguji apakah hamba bersabar ataukah tidak dan menguji apakah hamba tetap mau menghambakan diri kepada-Nya dengan menerima takdir-Nya ataukah tidak"
    • Diucapkan oleh: Ibnul Qayyim al-Jauziyyah
    • Disebutkan dalam: Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 8.
    • Dikutip dari: kitab Al Wabil Ash Shoyyib hlm. 11 yang diterbikan oleh Dar Al Kitab al Arabi.
  • "Segala sesuatu pada awalnya kecil lantas membesar kecuali musibah. Pada awal terjadinya musibah itu besar. Seiring berjalannya waktu musibah tersebut mengecil."
    • Diucapkan oleh: Wahb bin Munabbih
    • Disebutkan dalam: Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 24.
    • Dikutip dari: Hilyatul Auliya Bab 4 Nomor 63.
  • "Sungguh seorang muslim itu diberi pahala dalam semua permasalahan hidupnya sampai-sampai musibah, tali sandal yang putus dan cemas karena barang yang disangka ada di tangan ternyata tidak ada dan akhirnya ditemukan di tasnya. Semuanya jadi sumber pahala. "
    • Diucapkan oleh Ahmad bin Hanbal.
    • Disebutkan dalam Munandar, Aris (April 2020) Nasihat Ulama Penggugah Jiwa. Sleman: Maktabah Hasyim. Hlm. 121.
    • Dikutip dari: Az-Zuhd karya Imam Ahmad Halaman 136.

Pranala luar

sunting
 
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:
 
Commons
Wikimedia Commons memiliki media terkait mengenai: