Kami Bukan Sarjana Kertas

Kami (Bukan) Sarjana Kertas adalah sebuah novel karya J.S. Khairen, yang diterbitkan oleh Penerbit Bukune. Terbit pertama kali pada tahun 2019.

Sinopsis

sunting

Tujuh mahasiswa di Universitas UDEL yang tak mau hidup dan kuliah. Nama kampus ini tak terlacak oleh Google, sungguh pinggiran. Alasan mereka masuk di universitas ini macam-macam, ada yang gagal mendaftar PTN lain, ada yang orangtuanya tak mampu bayar PTS, ada juga yang hanya sekedar kuliah saja, yang penting kuliah.

Hari pertama kuliah, seorang dosen bernama Lira Estrini-dosen konseling muda mengisi kelas dengan caranya yang unik dan gila, ia membawa sekotak piza dan koper berisi tikus. Lantas, seisi kelas panik, tapi malah membuat mereka berani bermimpi!

Narator

sunting
  • “Kawan, rengkah hati dapat diobati. Namun jati diri tiada ganti, kau tahu itu!” (hal, 12)
  • “Kita tidak tahu apa yang disimpan masa depan untuk seseorang. Jangan pernah meremehkan siapa pun Selama langit masih di atas dan tanah masih bisa diinjak, apa pun bisa terjadi.” (hal, 25)
  • “Jika menjadi pendidik membuatmu tak mau mempelajari cara-cara baru, maka percuma statusmu sebagai dosen dan guru. Buatlah kelasmu asyik, gunakan cara menarik, itulah saran Mario Wikwik.” (hal, 40)
  • “Kemampuan berempati malah terasa lebih penting daripada Matematika. Berempati menghitung hati, mengkalkulasikan jiwa.” (hal, 52)
  • “Ada yang kuliahnya hanya di rumah, bermodal internet, dosennya papan ketik, labiratoriumnya adalah kehidupan. Nama kampusnya, Google University. Ia tetap bertahan dan bisa sukses di dunia ini.” (hal, 73)
  • “Sebagai anak yang selalu diberikan gulali, akan berbeda di masa depan dengan anak yang sesekali diberikan cambuk.” (hal, 142)