Abdullah Gymnastiar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yulianfh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Meursault2004 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
*Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan menderita.
*
*Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.
Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan menderita.
*Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya tanah lapang, namun karena kurangnya hati-hati yang lapang
*
*Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.
*Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat kebersamaan.
*
*Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.
Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya tanah lapang, namun karena kurangnya hati-hati yang lapang
*Bukan gelar atau jabatan yang membuat orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah
*
*Karakter kepemimpinan itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita butuh orang yang pandai mempengaruhi ke jalan kebaikan
Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
*Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah, sebab kekuatan ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat.
*
*Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu dan wawasan kita tidak berubah lebih cepat daripada perubahanitu.
Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat kebersamaan.
*Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan pribadi, buah karya, serta integrasi antara kata dengan perbuatannya.
*
*Seseorang tidak mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan.
Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.
*Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kecerdasan, tapi cerdas tanpa hati nurani lebih berbahaya karena bisa membuat kejahatan yang lebih dahsyat.
*
*Pastikanlah setiap perkataan harus melalui proses pertimbangan yang matang. Jangan sampai tergelincir dengan mengatakan sesuatu dusta.
Bukan gelar atau jabatan yang membuat orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah
*Orang yang ikhlas tidak pernah terkecoh apalagi merindukan pujian. Sebab ia yakin pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita belum tentu benar.
*
*Hakikat orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu.
Karakter kepemimpinan itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita butuh orang yang pandai mempengaruhi ke jalan kebaikan
*Jika orang lain takut tidak punya uang, maka orang yang dinaungi hidayah takut kalau ia tidak mempunyai rasa jujur, rasa syukur dan jiwa besar.
*
*Jika kita belum bisa membagikan harta, kalau kita tidak bisa membagikan kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan.
Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah, sebab kekuatan ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat.
*Kesombongan bukanlah saat kita senang memakai pakaian bagus, namun kesombongan adalah tatkala kita meremehkan orang lain dan menolak kebenaran.
*
*Termasuk diantara bakti kita kepada orang tua adalah bersungguh sungguh mendidik keturunan kita menjadi orang yang mulia.
Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu dan wawasan kita tidak berubah lebih cepat daripada perubahanitu.
*Alangkah jeleknya sifat orang yang suka mengeluh atas segala kondisi yang dia alami. Dalam hatinya nampak tidak ada rasa syukur.
*
*Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan, tetapi juga dalam kelapangan.
Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan pribadi, buah karya, serta integrasi antara kata dengan perbuatannya.
*Barang siapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu.
*
*Sungguh bahagia apabila setiap manusia saling berlomba melayani,membantu,menghormati dan membahagiakan saudaranya.
Seseorang tidak mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan.
*Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.
*
*Kekuatan doa akan jauh lebih efektif ketika dibarengi dengan kegigihan diri untuk melakukan perbaikan sikap hidup.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kecerdasan, tapi cerdas tanpa hati nurani lebih berbahaya karena bisa membuat kejahatan yang lebih dahsyat.
*Seni yang paling baik dalam bersilaturahmi adalah banyak-banyak untuk mengingat dan mengakui kekurangan dan kesalahan sendiri.
*
*Waspadalah ketika ibadah sudah mulai malas dan maksiat mulai sering dilakukan, karena itu adalah pertanda mulai memudarnya perhatian Allah kepada kita.
Pastikanlah setiap perkataan harus melalui proses pertimbangan yang matang. Jangan sampai tergelincir dengan mengatakan sesuatu dusta.
*Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga, atau minimal dengan senyuman yang tulus.
*
*Tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga sendiri karena mereka adalah darah daging kita.
Orang yang ikhlas tidak pernah terkecoh apalagi merindukan pujian. Sebab ia yakin pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita belum tentu benar.
*Kemerdekaan hakiki adalah bila kita tidak diperbudak keinginan dipuji, dihargai, dihormati, dibalas budi oleh orang lain. Kemerdekaan adalah milik orang yang ikhlas.
*
*Diri ini akan sengsara bila selalu menginginkan orang lain menilai lebih dari kenyataan, jadilah manusia merdeka yang berani tampil apa adanya.
Hakikat orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu.
*Waspadalah terhadap barang mahal, bagus dan mewah, karena akan memperbudak diri kita, takut rusak,hilang, minimal diperbudak ingin pamer.
*
*Orang yang sibuk membangun topeng akan selalu dijajah topengnya sendiri. Orang yang membangun pribadi tak gentar kehilangan topeng.
Jika orang lain takut tidak punya uang, maka orang yang dinaungi hidayah takut kalau ia tidak mempunyai rasa jujur, rasa syukur dan jiwa besar.
*Semakin banyak keinginan duniawi semakin mencuri pikiran, waktu tenaga dan kebahagiaan kita padahal kebahagiaan dan kecukupan adalah milik orang yang bersyukur.
*
*Semakin sedikit keinginan duniawi untuk kepuasan diri, semankin banyak keinginan duniawi untuk beramal, niscaya semakin tenang dan mulia hidup ini.
Jika kita belum bisa membagikan harta, kalau kita tidak bisa membagikan kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan.
*Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannya sendiri, orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.
*
*Jujur kepada diri tak berharap orang lain menilai lebih dari kenyataan, adalah kunci ketenangan diri. Jangan gadaikan diri dengan menipu diri.
Kesombongan bukanlah saat kita senang memakai pakaian bagus, namun kesombongan adalah tatkala kita meremehkan orang lain dan menolak kebenaran.
*Dengan membiasakan diri hidup mewah, secara tidak langsung kita telah memancing kecemburuan orang lain.
*
*Bersikaplah ramah karena ia lebih memudahkan urusan. Tanpa keramahan setiap urusan akan terasa kaku dan menegangkan.
Termasuk diantara bakti kita kepada orang tua adalah bersungguh sungguh mendidik keturunan kita menjadi orang yang mulia.
*Berhati hatilah jika kita zhalim kepada orang lain yang sedang berusaha taat di jalan Allah, hal itu bisa mengundang kemurkaanNya.
*
*Jangan menyalahkan siapapun jika hidup kita terpuruk. Pada dasarnya, semua itu terjadi karena kita zhalim terhadap nikmat Allah.
Alangkah jeleknya sifat orang yang suka mengeluh atas segala kondisi yang dia alami. Dalam hatinya nampak tidak ada rasa syukur.
*Kekuatan seseorang untuk berhenti dari perilaku buruk yang diperbuatnya akan menjadi salah satu kunci sukses dalam memburu pertolongan Allah.
*
*Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita dengan Allah perlahan-lahan tercabut. Dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualitas ibadah.
Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan, tetapi juga dalam kelapangan.
*Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika memiliki banyak ilmu, maka ilmu lah yang akan menjaga kita.
*
*Orang yang tidak punya ilmu seperti memasuki hutan belantara tetapi tidak membawa peta.
Barang siapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu.
*Jagalah hati dari bersemainya bibit kesombongan dan kedengkian, sebab jika bibit-bibit seperti itu tumbuh maka lambat laun hati kita akan mati.
*
*Kalau hati kita bersih, tak ada waktu untuk berfikir licik, curang atau dengki sekalipun.
Sungguh bahagia apabila setiap manusia saling berlomba melayani,membantu,menghormati dan membahagiakan saudaranya.
*Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan hal itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan sabar.
*
*Diantara yang membuat kita dihargai orang lain adalah karena Allah masih menutupi aib, keburukan dan kekurangan kita.
Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.
*Tidak akan pernah tentram rumah tangga yang tidak mengarahkan anggota keluarganya untuk bersungguh-sungguh taat kepada Allah.
*
*Seyogyanya tiada yang diucapkan tentang keluarga kita selain kebaikan. Tiada yang ditiru selain kemuliaan. Tiada yang diperbincangan selain kehormatan.
Kekuatan doa akan jauh lebih efektif ketika dibarengi dengan kegigihan diri untuk melakukan perbaikan sikap hidup.
*Sikapilah hidup dengan iman dan niat yang lurus serta amal yang disempurnakan sehingga kapanpun ajal menjemput, kita akan siap menyongsongnya.
*
*Tidak pernah ada rizki yang termahal kecuali menebalnya iman. Dan menebalnya iman itu adalah dibukakannya kegemaran akan ilmu.
Seni yang paling baik dalam bersilaturahmi adalah banyak-banyak untuk mengingat dan mengakui kekurangan dan kesalahan sendiri.
*Jika kita bisnis dengan niat yang lurus dan cara yang benar, maka keuntungan kita tidak sekedar uang tapi juga berupa amal kebaikan.
*
*Dua ciri entrepreneur sejati: Saat mencarinya, sangat menjaga keadilan dan kejujuran. Lalu setelah mendapatkannya didistribusikan untuk kepentingan masyarakat banyak.
Waspadalah ketika ibadah sudah mulai malas dan maksiat mulai sering dilakukan, karena itu adalah pertanda mulai memudarnya perhatian Allah kepada kita.
*Sekali kita berbohong maka kita harus melindungi bohong dengan bohong lainnya, begitupun bohong selanjutnya, maka jadilah pembohong yang tak tahu lagi mana yang benar.
*
*Setiap ketidakjujuran akan membuat diri ini selalu terancam. Hidup jujur, tulus, berani tampil apa adanya membuat hidup ringan dan bahagia.
Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga, atau minimal dengan senyuman yang tulus.
*
Tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga sendiri karena mereka adalah darah daging kita.
*
Kemerdekaan hakiki adalah bila kita tidak diperbudak keinginan dipuji, dihargai, dihormati, dibalas budi oleh orang lain. Kemerdekaan adalah milik orang yang ikhlas.
*
Diri ini akan sengsara bila selalu menginginkan orang lain menilai lebih dari kenyataan, jadilah manusia merdeka yang berani tampil apa adanya.
*
Waspadalah terhadap barang mahal, bagus dan mewah, karena akan memperbudak diri kita, takut rusak,hilang, minimal diperbudak ingin pamer.
*
Orang yang sibuk membangun topeng akan selalu dijajah topengnya sendiri. Orang yang membangun pribadi tak gentar kehilangan topeng.
*
Semakin banyak keinginan duniawi semakin mencuri pikiran, waktu tenaga dan kebahagiaan kita padahal kebahagiaan dan kecukupan adalah milik orang yang bersyukur.
*
Semakin sedikit keinginan duniawi untuk kepuasan diri, semankin banyak keinginan duniawi untuk beramal, niscaya semakin tenang dan mulia hidup ini.
*
Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannya sendiri, orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.
*
Jujur kepada diri tak berharap orang lain menilai lebih dari kenyataan, adalah kunci ketenangan diri. Jangan gadaikan diri dengan menipu diri.
*
Dengan membiasakan diri hidup mewah, secara tidak langsung kita telah memancing kecemburuan orang lain.
*
Bersikaplah ramah karena ia lebih memudahkan urusan. Tanpa keramahan setiap urusan akan terasa kaku dan menegangkan.
*
Berhati hatilah jika kita zhalim kepada orang lain yang sedang berusaha taat di jalan Allah, hal itu bisa mengundang kemurkaanNya.
*
Jangan menyalahkan siapapun jika hidup kita terpuruk. Pada dasarnya, semua itu terjadi karena kita zhalim terhadap nikmat Allah.
*
Kekuatan seseorang untuk berhenti dari perilaku buruk yang diperbuatnya akan menjadi salah satu kunci sukses dalam memburu pertolongan Allah.
*
Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita dengan Allah perlahan-lahan tercabut. Dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualitas ibadah.
*
Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika memiliki banyak ilmu, maka ilmu lah yang akan menjaga kita.
*
Orang yang tidak punya ilmu seperti memasuki hutan belantara tetapi tidak membawa peta.
*
Jagalah hati dari bersemainya bibit kesombongan dan kedengkian, sebab jika bibit-bibit seperti itu tumbuh maka lambat laun hati kita akan mati.
*
Kalau hati kita bersih, tak ada waktu untuk berfikir licik, curang atau dengki sekalipun.
*
Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan hal itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan sabar.
*
Diantara yang membuat kita dihargai orang lain adalah karena Allah masih menutupi aib, keburukan dan kekurangan kita.
*
Tidak akan pernah tentram rumah tangga yang tidak mengarahkan anggota keluarganya untuk bersungguh-sungguh taat kepada Allah.
*
Seyogyanya tiada yang diucapkan tentang keluarga kita selain kebaikan. Tiada yang ditiru selain kemuliaan. Tiada yang diperbincangan selain kehormatan.
*
Sikapilah hidup dengan iman dan niat yang lurus serta amal yang disempurnakan sehingga kapanpun ajal menjemput, kita akan siap menyongsongnya.
*
Tidak pernah ada rizki yang termahal kecuali menebalnya iman. Dan menebalnya iman itu adalah dibukakannya kegemaran akan ilmu.
*
Jika kita bisnis dengan niat yang lurus dan cara yang benar, maka keuntungan kita tidak sekedar uang tapi juga berupa amal kebaikan.
*
Dua ciri entrepreneur sejati: Saat mencarinya, sangat menjaga keadilan dan kejujuran. Lalu setelah mendapatkannya didistribusikan untuk kepentingan masyarakat banyak.
*
Sekali kita berbohong maka kita harus melindungi bohong dengan bohong lainnya, begitupun bohong selanjutnya, maka jadilah pembohong yang tak tahu lagi mana yang benar.
*
Setiap ketidakjujuran akan membuat diri ini selalu terancam. Hidup jujur, tulus, berani tampil apa adanya membuat hidup ringan dan bahagia.
*
Semakin sedikit dosa dan aib yang ada, semakin ringan dan merdeka hidup ini. Tak takut ada yang terbongkar. Maka jagalah diri senantiasa.