Filsafat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tuhan tolong aku tolong jaga dia tuhan aku sayang dia aku tak akan berhenti menemani dan menyayang imu hinggamatahari tak terbit lagi bahkan bila aku
Tag: Dikembalikan perubahan_terbaru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Akbar Soepadhi (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 32151 oleh 125.162.246.235 (bicara)
Tag: Pembatalan
 
Baris 1:
{{wikipedia}}
tuhan tolong aku tolong jaga dia tuhan aku sayang dia aku tak akan berhenti menemani dan menyayang imu
'''Filsafat Indonesia''' adalah filsafat yang diproduksi oleh semua orang yang menetap di wilayah yang dinamakan belakangan sebagai Indonesia, yang menggunakan bahasa-bahasa di Indonesia sebagai mediumnya, dan yang isinya kurang-lebih memiliki segi distingtif bila dibandingkan dengan filsafat sejagat lainnya.
 
hinggamatahari
 
Sebagai suatu tradisi pemikiran abstrak, menurut studi Mochtar Lubis, Filsafat Indonesia sudah dimulai oleh genius lokal Nusantara di era neolitikum, sekitar tahun 3500–2500 SM (Mochtar Lubis, ''Indonesia: Land under The Rainbow'', 1990, h.7). Tapi, sebagai nama kajian akademis (di antara kajian-kajian akademis yang lain, seperti kajian 'Filsafat Timur' atau 'Filsafat Barat'), Filsafat Indonesia merupakan kajian akademis baru yang berkembang pada dasawarsa 1960-an, lewat tulisan rintisan M.Nasroen, Guru Besar Luar Biasa pada Jurusan Filsafat di Universitas Indonesia, yang berjudul ''Falsafah Indonesia'' (1967).
tak terbit lagi
 
----
bahkan bila aku mati
'''Kutipan'''
 
Disusun menurut kronologi
 
*Sebagai hasil dari falsafah itu dalam alam kenyataan, adalah kebudayaan. Dalam alam kenyataan terdapat bermatjam-matjam kebudayaan dan tiap-tiap kebudayaan ini tentu mempunyai atau berdasarkan falsafah sendiri-sendiri pula --[[M.Nasroen]], ''Falsafah Indonesia'' 1967.
Sebag genius lokal Nuneolitikta2500 SM (Mochtar Lubis,akademis (di antara kajian-kajian akademis yang lain, sel
 
*Pantja Sila ini adalah pantjaran dari Pandangan Hidup Indonesia dan pasti mengandung unsur-unsur dari Pandangan Hidup Indonesia itu didalamnja --M. Nasroen, ''Falsafah Indonesia'' 1967.
 
*Saja jakin, bahwa sebelum bangsa Indonesia memeluk agama, Tuhan telah mengilhami nenek mojang Indonesia membatja, jaitu mengemukakan ketentuan-ketentuan jang terdapat pada alam itu. Nenek mojang Indonesia dengan ketentuan-ketentuan itu mentjiptakan adat itu dan adat itulah jang mengandung falsafah Indonesia asli didalamnja--M. Nasroen, ''Falsafah Indonesia'' 1967.