Cheng Yen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Akuindo (bicara | kontrib)
Baris 41:
}}
 
== 108 Kata perenungan (1) ==
{{cquote|
1. Orang bodoh membangun tembok pemisah dalam hatinya, orang bijak merobohkan tembok pemisah tersebut dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain.
Baris 258:
 
108. Orang yang mau mengakui kesalahan dan memperbaikinya dengan rendah hati akan dapat meningkatkan kebijaksanaannya.
}}
 
== 108 Kata perenungan (2) ==
{{cquote|
1. Ekspresi wajah seseorang merupakan cerminan dari kondisi batinnya.
 
2. Kebahagiaan adalah perasaan gembira yang berasal dari dalam hati, bukan merupakan kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
 
 
3. Hati manusia yang suci akan menciptakan dunia yang harmonis, aman, dan tenteram, karena segalanya akan dapat teratasi dengan baik dan sempurna.
 
4. Kedamaian di dunia berawal dari sebuah niat baik, sedangkan bencana yang terjadi di dunia berawal dari sekilas niat jahat yang timbul.
 
5. Lebih baik menenangkan batin sendiri daripada berusaha mencari lingkungan yang tenang, lingkungan di luar tidak mungkin bisa tenang, jadi yang bisa dilakukan adalah berupaya menenangkan batin sendiri.
 
6. Hati yang mengenal rasa puas akan membawa berkah, sedangkan hati yang tidak mengenal rasa puas akan mendatangkan bencana.
 
7. Segala kondisi tercipta oleh hati manusia, jika jiwa dan raga kita terbebas dari pencemaran, pada saat itulah alam kehidupan anda menjadi suci dan bersih.
 
8. Sifat rendah diri adalah baik, namun jangan sampai mau diremehkan orang, berusahalah memanfaatkan kerendahan hati untuk mengoptimalkan potensi agar dapat berbuat lebih.
 
9. Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
 
10. Dengan batin yang sehat, ketidaksempurnaan fisik seseorang tidak menghalangi mereka untuk mengembangkan kemampuan intuitifnya.
 
11. Kesulitan dan kerisauan yang berlapis akan dapat diatasi secara baik dengan usaha dan kesungguhan hati.
 
12. Orang yang berani memikul tanggung jawab memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa.
 
13. Kehidupan memiliki nilai dan makna ketika kita sanggup bertahan terhadap cobaan dalam berbagai keadaan.
 
14. Kemampuan intuitif sulit dikembangkan apabila kita berpikir terlalu rumit dan terlalu risau dalam menghadapi segala hal.
 
15. Lakukan perbuatan baik yang pantas dilakukan dengan sepenuh hati, tidak perlu menghitung berapa banyak perbuatan yang telah dilakukan.
 
16. Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia.
 
17. Kita harus dapat mengelola lahan batin diri sendiri dan harus dapat menjalin jodoh baik yang luas dengan orang lain.
 
18. Adanya cinta kasih di dalam hati membangkitkan kekuatan yang tidak terhingga, Jika ada ikrar untuk bersumbangsih, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan.
 
19. Kebencian tidak akan timbul bila kita selalu memperluas ruang lingkup cinta kasih universal di dalam hati.
 
20. Berdana dengan suka cita dan ikhlas akan mendatangkan pahala, berdana dengan pamrih tidak akan mendatangkan pahala.
 
21. Kelelahan jiwa dan raga kita akan lenyap seketika ketika bantuan tulus ikhlas kita disambut dengan penuh sukacita oleh orang yang menerima bantuan tersebut.
 
22. Tujuan yang diinginkan akan tercapai apabila memiliki cita-cita dan keteguhan hati.
 
23. Batin menjadi semakin tenang tanpa beban bila kita memberi dengan tulus ikhlas.
 
24. Kesulitan ada karena kemampuan diri yang masih kurang, permasalahan muncul karena cara penyelesaian masalah yang tidak benar.
 
25. Tidak berdaya adalah suatu keadaan dimana kita belum menemukan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan.
 
26. Berdana yang sesungguhnya adalah ketika memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa penyesalan dan kerisauan.
 
27. Kehidupan akan terasa damai apabila kita mampu menerima segala hal yang terjadi dengan lapang dada dan menyelesaikannya dengan hati yang tenang.
 
28. Genggam dan pertahankan sebersit niat baik yang timbul. Lebih penting lagi adalah kita dapat mengenali niat baik yang timbul di dalam hati.
 
29. Kemampuan untuk mendapat keuntungan materi bukanlah suatu keistimewaan. Kemampuan untuk menghargai waktu barulah suatu kebanggaan.
 
30. Kita harus berlomba dengan waktu, menggenggam dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Jangan biarkan hari demi hari berlalu sia-sia tanpa menghasilkan sesuatu.
 
31. Pagi hari adalah waktu yang paling berharga. Gunakanlah waktu pagi untuk menyadari kesalahan yang telah kita lakukan kemarin dan merencanakan cara kita memanfaatkan hari ini.
 
32. Kehidupan terus berkurang dalam hitungan detik. Kita harus senantiasa mawas diri dan mengingat bahwa ajal bisa datang kapan saja.
 
33. Hadapilah masa sakit sebagai sesuatu yang alami. Beristirahatlah saat sakit dan bekerjalah kembali setelah sembuh. Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia.
 
34. Perjalanan waktu dan hari serta perubahan pada manusia dan hal lainnya selalu terjadi dengan cepat. Kita bahkan tidak mungkin meminta waktu berhenti barang sedetik pun.
 
35. Perbuatan baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar benar bermanfaat dalam kehidupan.
 
36. Meskipun waktu adalah benda yang abstrak, namun bila kita dapat memanfaatkannya dengan baik, ia akan membantu tercapainya misi dan tekad kita.
 
37. Kita harus berusaha keras agar hidup tidak dilalui dengan penyesalan, hidup yang demikian baru dikatakan bermakna.
 
38. Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu kita khawatirkan apabila tidak pernah melangkah demi meraih kemajuan.
 
39. Janganlah kita terus terkenang masa lalu atau mengkhayalkan masa depan, kita harus memanfaatkan sepenuhnya waktu sekarang dan bekerja keras mencapai kemajuan.
 
40. Jalanilah setiap detik kehidupan dengan penuh kesungguhan, hadapilah segala sesuatu dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan.
 
41. Waktu hidup kita akan terus berkurang, sedangkan kesadaran jiwa akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
 
42. Dalam satu bulan, total waktu yang seseorang gunakan untuk makan sekitar 3 hari dan untuk tidur sekitar 10 hari. Jadi, berapa waktu yang tersisa untuk mengembangkan batinnya?
 
43. Daripada selalu saling berhitungan dengan orang lain, lebih baik berhitung dengan waktu, andaikan dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik, kita akan dapat membangun kehidupan yang lebih sukses.
 
44. Daripada memaksakan waktu istirahat satu atau dua hari dalam satu minggu, lebih baik memaksakan diri untuk memanfaatkan setiap detik untuk memperkaya batin.
 
45. Waktu dapat digunakan untuk menyempurnakan pelatihan diri, sebaliknya bila tidak hati-hati justru dapat mengumpulkan karma buruk.
 
46. Lebih baik kita merelakan waktu lima menit untuk menunggu orang lain, namun jangan membuat orang lain menunggu barang satu menit pun.
 
47. Kehidupan yang banyak dihabiskan untuk menanangi hal-hal kecil yang tidak berguna atau memiliki pandangan menyimpang dan terus menciptakan karma buruk, maka kehdupan demikian sama sekali tidak berguna.
 
48. Kehidupan tidak akan berlalu sia-sia bila kita menggenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik, serta menghargai hubungan antarmanusia.
 
49. Kita harus menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik, sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat.
 
50. Niat baik dan niat jahat selalu saling beradu setiap detik, berkah dan malapetaka dapat datang bergantian setiap saat.
 
51. Lebih baik memohon agar diri kita dapat menolong orang lain dibanding memohon agar permintaan kita dikabulkan.
 
52. Ketika hidup kita penuh berkah, kita harus segera menciptakan kembali berkah dan jangan pernah menunda, sebab kita tak dapat memprediksi masa depan.
 
53. Hati manusia jernih bagaikan air yang bersih. Untuk menjernihkan air yang keruh diperlukan waktu yang cukup lama, sebaliknya untuk mengeruhkan air yang jernih hanya perlu beberapa detik saja.
 
54. Pada umumnya orang merasa sibuk karena hatinya sibuk tidak menentu, padahal orang sibuk sesungguhnya adalah mereka yang sibuk mengerjakan sesuatu namun hatinya tetap tenang.
 
55. Bersyukurlah atas tubuh yang sehat, yang membuat kita mampu mengembangkan kemampuan intuitif dalam kehidupan. Bersyukurlah karena pada masa yang penuh bencana dan penderitaan ini, kondisi kita masih aman dan selamat.
 
56. Sifat baik ataupun jahat, keduanya berawal dari satu kebiasaan. Berusahalah untuk menjadikan perbuatan baik sebagai pelajaran hidup agar cinta kasih universal dan rasa syukur terus mengalir dalam batin.
 
57. Bagi pasien yang tidak mampu menggerakkan kakinya, bisa berjalan merupakan sebuah karunia. Namun orang yang bisa berjalan dengan leluasa malah tidak terpikir untuk berterima kasih kepada sepasang kakinya.
 
58. Bersumbangsih tanpa pamrih justru akan membangkitkan rasa terima kasih dalam diri orang yang dibantu. Inilah yang disebut menjalin jodoh baik.
 
59. Berterima kasih kepada orang lain dan puas pada diri sendiri adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup.
 
60. Makna kebahagiaan bukan terletak pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati.
 
61. Orang yang dapat berterima kasih akan selalu menerima ungkapan terima kasih dari orang lain. Orang yang memiliki cinta kasih universal akan selalu dikasihi orang lain.
 
62. Jika ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang tinggi, kita harus menghormati guru, belajar giat dan sungguh-sungguh, dan terutama berterima kasih atas bimbingan guru yang tanpa pamrih.
 
63. Sebagai seorang manusia yang harus tahu membalas budi, renungkanlah dari mana tubuh kita berasal, betapa sulitnya orangtua membesarkan dan mendidik kita, dan apa yang harus kita lakukan untuk membalas budi luhur mereka.
 
64. Nasi yang kita makan berasal dari hasil jerih payah para petani, pekerja penggilingan padi, pedagang beras, dan juru masak. Karena itu, kita harus berterima kasih atas segala jerih payah mereka.
 
65. Seharusnya kita mensyukuri bahwa setiap hari saat kita bangun, tubuh kita cukup sehat untuk bisa turun dari tempat tidur. Dengan lebih banyak bersyukur, keluhan akan semakin berkurang.
 
66. Dalam menghadapi makhluk hidup maupun benda mati, kita harus hadapi dengan sikap hormat, sayang, dan penuh syukur. Kita harus menghargai jalinan jodoh dan berkah.
 
67. Bila mampu menyayangi bumi, menghargai kehidupan, mengurangi nafsu keinginan, dan menjaga pola hidup sederhana, bumi akan berkembang ke arah yang lebih baik dan membuat semua makhluk hidup memiliki hidup yang damai, aman, dan indah.
 
68. Cinta kasih individual dan cinta kasih universal harus berjalan seiring. Hadapilah keluarga dengan bijaksana dan perlakukan semua makhluk dengan welas asih. Jadi, jika kita ingin menyadarkan semua makhluk, kita juga harus menyadarkan keluarga sendiri.
 
69. Budaya humanis adalah kesempurnaan nilai sebuah kepribadian dan merupakan pemahaman yang diperoleh setelah berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
 
70. Menghargai kehidupan berarti tidak membeda-bedakan batas negara dan suku bangsa, memberikan kasih sayang universal sepanjang masa, dan membentangkan jalan kehidupan bagi orang yang menderita di dunia.
 
71. Berusahalah sekuat tenaga untuk bersumbangsih bagi masyarakat dengan adil dan tidak membeda-bedakan, memandang semua orang pantas dihargai dan dihormati.
 
72. Air yang jernih mengalir hening tanpa suara, air yang keruh mengalir deras penuh gelora. Bila kita ingin agar aliran air yang jernih lebih besar daripada air yang keruh, satu-satunya cara adalah dengan menghimbau lebih banyak orang ikut melakukan kebajikan.
 
73. Bila kita telah membina sikap tahu bersyukur sejak kecil, setelah dewasa ia dapat bersumbangsih bagi masyarakat.
 
74. Terhadap hal-hal yang benar, lakukanlah tanpa ragu-ragu dan jangan berhenti di tengah jalan. Walaupun kehidupan dapat berakhir, namun kemilau cahaya kesadaran jiwa akan menerangi kehidupan. Inilah makna kehidupan yang sesungguhnya.
 
75. Sikap tahu berterima kasih dapat menghapus segala permasalahan yang mungkin timbul antar sesama manusia.
 
76. Tidak ada yang sempurna dalam kehidupan manusia. Dalam kondisi ini yang perlu dikhawatirkan adalah kecenderungan untuk menutup-nutupi ketidaksempurnaan tersebut. Dengan mengakui kesalahan, hidup kita menjadi lebih baik. Dengan bertobat, hidup kita menjadi lebih suci.
 
77. Orang yang belum pernah menghadapi cobaan hidup, tak akan pernah berhasil melatih kelembutan hatinya.
 
78. Dalam bersikap dan menangani masalah, kejujuran lebih penting dibandingkan keahlian; dan bersikap ramah lebih baik dibandingkan bersitegang. Jika kita dapat menghadapi kegagalan dan halangan dengan rasa syukur, dengan sendirinya kita dapat bersikap tenang dan sabar.
 
79. Bila hati kita dapat merasa puas, tidak akan muncul kecurigaan pada orang lain. Bila hati kita dapat merasa bersyukur, maka akan terjalin hubungan yang didasari kasih sayang.
 
80. Jika ingin mendapat tempat dalam masyarakat, kita harus penuh pengertian, lapang dada, dan penuh syukur, sehingga kita baru bisa menghapuskan kerisauan yang muncul dari permasalahan antarsesama.
 
81. Kesulitan yang kita hadapi merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menumbuhkembangkan kekuatan dalam mengatasi segala cobaan, dapat membangkitkan semangat juang untuk maju, serta mencegah kita terjerat dalam arus mengejar ketenaran dan keuntungan.
 
82. Jangan merasa khawatir atas banyaknya orang atau masalah yang harus dihadapi. Karena orang dan masalah boleh saja banyak, namun jangan sampai hal tersebut menimbulkan permasalahan.
 
83. Pada umumnya sifat buruk seseorang adalah mudah sekali menyombongkan diri, namun sangat sulit untuk bersikap rendah hati. Lebih baik berlaku jujur dan apa adanya, jangan suka mengada-ada.
 
84. Turunkan standar penilaian terhadap orang lain, sebaliknya tingkatkan standar penilaian terhadap diri sendiri.
 
85. Mengatur orang bukan dengan sikap memerintah, namun dengan memberi contoh dengan perbuatan nyata.
 
86. Mata hati digunakan bukan untuk menilai orang lain, melainkan digunakan untuk meneliti sifat diri sendiri.
 
87. Ketika kita menyadari makna dari sebuah kehidupan, kita tidak akan saling berhitungan dengan siapapun ketika menghadapi masalah.
 
88. Salah satu dari usaha pembinaan diri adalah menghadapi tiap orang dengan senyuman yang tulus dan murni.
 
89. Kehidupan yang sarat dengan jalinan hubungan baik akan mendapatkan simpati dari banyak orang, dan segalanya akan tampak indah dan menyenangkan.
 
90. Dalam melakukan kegiatan dengan sikap yang adil akan membuat orang lain merasa hormat dan salut, dengan sikap yang kaku akan membuat orang mundur karena ketakutan.
 
91. Hadapi dan tuntaskanlah tanggung jawab kita sendiri, tak perlu berebut dengan orang lain atas apa yang bukan menjadi tanggung jawab kita.
 
92. Hubungan keluarga, persahabatan dan kasih sayang yang dibangun dengan susah payah akan hancur seketika akibat kemarahan yang timbul karena kegelapan batin.
 
93. Jika tidak berprasangka terhadap orang lain, segala hal tentu dapat dihadapi dengan akal sehat.
 
94. Bergaul dengan sesama bagaikan benda planet yang bergerak di lintasan yang bukan hanya menjaga kesempurnaan diri sendiri namun harus menyesuaikan diri dan saling bekerja sama dengan yang lain.
 
95. Pada umumnya, kendala dalam mengatasi permasalahan terletak pada manusianya, bukan pada masalahnya.
 
96. Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
 
97. Jangan libatkan saya dalam pergunjingan, tapi libatkan saya pada kegiatan menebarkan cinta kasih kepada sesama, karena itu adalah kewajiban saya.
 
98. Dengan membaur di dalam kehidupan bermasyarakat dan melakukan sesuatu secara nyata, baru kita dapat mengenal kehidupan yang sesungguhnya.
 
99. Cinta kasih memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, namun harus berwujud cinta kasih suci dan setara, apabila cinta kasih hanya ditujukan kepada kalangan terbatas akan menimbulkan kerisauan.
 
100. Ketika melihat orang lain berhasil, kita semestinya turut merasa senang dan mau belajar darinya; ketika menyaksikan penderitaan orang lain, kita semestnya merasa iba dan mau berusaha untuk membantunya.
 
101. Berkatilah diri sendiri selalu, agar kita dapat hidup di dalam alam kepuasan, berkatilah orang lain selalu, agar hidup orang lain berada di dalam kedamaian.
 
102. Andaikan menjalani kehidupan selalu dengan saling mencari-cari kekurangan dan kesalahan satu sama lain, maka kehidupan akan penuh dengan kekurangan dan kesalahan, semua orang sama sama menjalani kehidupan yang sangat menderita.
 
103. Begitu banyaknya permasalahan di dalam kehidupan, mungkin saja ada yang membuat diri kita terluka, hadapi dengan bijaksana, jangan biarkan hal tersebut mempengaruhi kondisi hati, terlebih lagi jangan sampai ikut terjerumus ke dalamnya.
 
104. Ucapkan lebih banyak kata-kata baik dan jangan perbincangkan permasalahan orang lain.
 
105. Tiga syarat utama untuk menyehatkan batin adalah bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
 
106. Jangan dengan hanya mendengarkan kritik dari satu pihak, lalu kita memutuskan bahwa perilaku orang tersebut tercela, kalaupun orang itu memang bersalah, juga harus berusaha mencari sisi baiknya, berusaha untuk mengerti dan memberi perhatian.
 
107. Kehidupan yang penuh berkah dan kepuasan adalah ketika mampu menjadikan kegembiraan orang lain sebagai kebahagiaan diri sendiri serta menjadikan keberhasilan orang lain sebagai kebanggaan diri sendiri.
 
108. Kata-kata yang kurang pantas dapat berubah menjadi kata-kata baik bagi orang yang berniat baik; kata-kata baik bisa menimbulkan permasalahan bagi orang yang berniat buruk.
}}