Cheng Yen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Master Cheng Yen adalah filantropis, pendiri dan pemimpin [[Tzu Chi]] yang berlokasi di [[Hualien]], [[Taiwan]].
 
== Kutipan ==
{{cquote|
* Orang yang memahami teori belum tentu paham bagaimana menerapkannya, tetapi orang yang mampu menerapkannya tentu telah memahami teorinya dengan baik.
* Orang yang memahami ilmu pengetahuan belum tentu memiliki kebijaksanaan, tetapi orang yang memahami kebijaksanaan tentu mampu memberikan manfaat banyak kepada banyak orang.
* Menggunakan kekerasan hanya dapat membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
* Belajarlah mengalah dan menerima pendapat orang lain. Jangan belajar menyelesaikan masalah dengan kekerasan.}}
== 14 Pedoman hidup manusia ==
14 pedoman hidup manusia sebagai berikut:
Baris 19 ⟶ 25:
# Ketentraman dan kedamaian utama manusia adalah berdana dan beramal.
}}
 
== Kutipan ==
{{cquote|
* Orang yang memahami teori belum tentu paham bagaimana menerapkannya, tetapi orang yang mampu menerapkannya tentu telah memahami teorinya dengan baik.
* Orang yang memahami ilmu pengetahuan belum tentu memiliki kebijaksanaan, tetapi orang yang memahami kebijaksanaan tentu mampu memberikan manfaat banyak kepada banyak orang.
* Menggunakan kekerasan hanya dapat membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
* Belajarlah mengalah dan menerima pendapat orang lain. Jangan belajar menyelesaikan masalah dengan kekerasan.}}
 
== 108 Kata perenungan ==
Baris 100 ⟶ 99:
 
36. Sebagian orang sering merasa risau akibat perkataan buruk orang lain yang sebenarnya tidak perlu dihiraukan.
}}
 
37. ‘Keserakahan’, selain membawa penderitaan, juga akan menjerumuskan manusia ke dalam penderitaan.
 
38. Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan.
 
39. Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik.
 
40. Bila kita selalu ragu dan tidak memiliki tekad yang kuat, walaupun jalan yang benar telah terbentang di depan mata, kita tetap tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan.
 
41. Orang yang paling berbahagia adalah orang yang penuh dengan cinta kasih.
 
42. Dengan menjaga tutur kata dan bersikap dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang disenangi dan dicintai orang lain.
 
43. Mengernyitkan dahi dan tersenyum, keduanya sama-sama merupakan sebuah ekspresi, mengapa tidak tersenyum saja?
 
44. Hati hendaknya bagaikan bulan purnama yang bersinar terang. Hati hendaknya juga seperti cakrawala luas dengan langit yang cerah.
 
45. Niat baik yang tidak dilaksanakan sama halnya seperti bertani tanpa menebarkan benih. Hal ini hanya menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
 
46. Setiap hari kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada orang tua dan semua makhluk. Jangan melakukan sesuatu yang mengecewakan mereka.
 
47. Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi dan dilayani.
 
48. Tidak peduli seberapa jauh jalan yang harus ditempuh dan selalu berusaha sebaik mungkin mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki, inilah yang disebut dengan keuletan.
 
49. Orang yang paling berbahagia adalah orang yang mampu mencintai dan dicintai orang lain.
 
50. Sebaik apa pun hati seseorang, bila tabiat dan tutur katanya tidak baik, maka ia tidak dapat dianggap sebagai orang baik.
 
51. Kasih sayang yang mengharapkan pamrih tidak akan bertahan lama. Yang akan bertahan selamanya adalah kasih sayang yang tak terwujud, tak ternoda, dan tanpa pamrih.
 
52. Cinta kasih harus bagaikan seduhan teh wangi dengan komposisi yang pas. Bila terlalu pekat akan terasa pahit dan kita tidak dapat meminumnya.
 
53. Hadiah paling berharga di dunia ini adalah hadiah berbentuk maaf.
 
54. Bertutur katalah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, dan lakukanlah perbuatan baik.
 
55. Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga.
 
56. Kesuksesan hidup selama puluhan tahun merupakan akumulasi perilaku setiap hari, maka setiap hari kita harus menjaga perilaku dengan baik.
 
57. Semua manusia takut mati, takut menderita, apakah makhluk hidup lain tidak merasa takut juga? Oleh karena itu, kita harus melindungi semua makhluk hidup dan menghargai kehidupan.
 
58. Marah adalah menghukum diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh orang lain.
 
59. Hendaknya kita bersaing untuk menjadi siapa yang lebih dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.
 
60. Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri.
 
61. Bekerja untuk hidup sangat menyiksa, hidup untuk bekerja sangat menyenangkan.
 
62. Sumber penderitaan manusia adalah nafsu keserakahan untuk memiliki. Bila tak bisa memperoleh yang diinginkan, dia akan menderita, namun bila telah memperolehnya, dia juga akan menderita karena takut kehilangan.
 
63. Kesederhanaan adalah keindahan, keserasian adalah keanggunan.
 
64. Hakekat terpenting dari pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
 
65. Kita hendaknya bersyukur kepada bumi yang menyediakan sumber daya alam sehingga kita dapat melanjutkan kehidupan, dan bersyukur kepada leluhur yang telah menyediakan lahan dan mengajarkan kita bagaimana cara untuk bertahan hidup.
 
66. Hati yang dipenuhi rasa syukur akan membangkitkan rasa haru. Rasa haru merupakan dorongan untuk melakukan kebajikan.
 
67. Bila dituduh orang lain, terimalah dengan rasa syukur. Bila menemukan kesalahan orang lain, sadarkan dengan sikap menghargai.
 
68. Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita.
 
69. Merupakan suatu berkah apabila sesama manusia dapat saling menghargai dan saling bersyukur.
 
70. Dengan berjiwa besar, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di dunia ini. Bila berjiwa sempit, walaupun kesenangan berlimpah, kita akan tetap merasa menderita.
 
71. Mengurangi nafsu keinginan dan memperluas cinta kasih, kehidupan akan dilalui dengan gembira, nyaman dan bebas tanpa beban.
 
72. Pandai menempatkan diri dan berpikir demi orang lain adalah sikap orang yang penuh pengertian.
}}
 
[[Kategori:Filsuf]]