Peribahasa Makassar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lany pirna (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Lany pirna (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
==A==
;Aling-aling miong
:Arti: Tenang seperti kucing
:Maksudnya: Seseorang yang kelihatan tenang dan alim, tetapi di balik itu menyimpan perilaku yang tidak terpuji.
 
;'''Ancuruk buku-bukua taancuruk pau-pauanga'''
:''Arti'': Hancur tulang, tetapi kejelekan dan kebaikan kita tetap dikenang orang
:''Maksudnya'': Kebaikan atauataupun kejelekan kita akan tetap dikenang orang lain, walaupun kita telah tiada.
 
:
 
==B==
;'''Bambang toli'''
:''Arti'': Panas telinga
:''Maksudnya'': Sindiran kepada orang yang tidak boleh menahan marah, apabila mendengar kata-kata yang kurang baik.
 
:
 
==C==
Baris 42:
==T==
;'''Teai mangkasara' punna bokona loko'''' (Makassar)
:''Maksudnya'': Bukanlah orang Makassar kalau yang luka di belakang. Adalah simbol keberanian agar tidak lari dari masalah apapun yang dihadapi.
 
[[Kategori:Peribahasa menurut bahasa|Makassar]]