Siddhartha Gautama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Riquix (bicara | kontrib)
k Riquix memindahkan halaman Wikiquote:Siddhartha Gautama ke Siddhartha Gautama: Without the word Wikiquote
JumadilM (bicara | kontrib)
menambah kutipan dan sumber kutipan
Baris 4:
 
== Kutipan ==
 
=== Aku ===
* <nowiki>''Aku sendiri yang mendapatkan pengetahuan, akan kukatakan pengikut siapakah aku ini? Aku tidak mempunyai guru, akulah guru yang tidak ada bandingannya.''</nowiki>
** Sumber kutipan: Khairiah. 2018. ''[http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf Agama Budha]''. Sleman: Kalimedia. Hlm. 1. ISBN: ISBN: 978-602-6827-86-9
 
=== Para biksu ===
* “Para biksu, kehendaklah yang kunyatakan sebagai kamma. Setelah berkehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran.”
** Sumber kutipan: Khairiah. 2018. ''[http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf Agama Budha]''. Sleman: Kalimedia. Hlm. 46. ISBN: ISBN: 978-602-6827-86-9
* “Sesuai dengan benih yang ditabur, begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebaikan, pembuat kejahatan akan memetik kejahatan pula. Taburlah biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan merasakan buah daripadanya”
** Sumber kutipan: Khairiah. 2018. ''[http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf Agama Budha]''. Sleman: Kalimedia. Hlm. 47. ISBN: ISBN: 978-602-6827-86-9
* “Ketahuilah para biksu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para biksu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para biksu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”
** Sumber kutipan: Khairiah. 2018. ''[http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf Agama Budha]''. Sleman: Kalimedia. Hlm. 49. ISBN: ISBN: 978-602-6827-86-9
 
=== Pernikahan ===
* "Manusia membayangkan kebahagian dalam ikatan perkawinan yang mempersatukan dua hati yang saling mencintai. Tetapi kematian akan memisahkan suami dari istrinya, istri dari suaminya. Ada kebahagiaan yang lebih besar, yaitu menikahkan diri dalam kebenaran. Kematian tidak akan menjamah dia yang kawin dan hidup dalam ikatan suci dengan kebenaran, karena kebenaran itu abadi."
** Sumber kutipan: Khairiah. 2018. ''[http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf Agama Budha]''. Sleman: Kalimedia. Hlm. 102. ISBN: ISBN: 978-602-6827-86-9
* “Perumah-tangga, apabila pria dan wanita menginginkan agar berjodoh satu dengan yang lainnya dalam kehidupan ini, maupun dalam kehidupan mendatang.”
** Sumber kutipan: Khairiah. 2018. ''[http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf Agama Budha]''. Sleman: Kalimedia. Hlm. 103. ISBN: ISBN: 978-602-6827-86-9
* “Suami istri, keduanya harus memiliki kehidupan yang sebanding dalam keyakinan, moral, kemurahan hati dan kebijaksanaan. Maka mereka akan selalu bersama dalam kehidupan sekarang ini, maupun kehidupan selanjutnya.”
** Sumber kutipan: Khairiah. 2018. ''[http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf Agama Budha]''. Sleman: Kalimedia. Hlm. 103. ISBN: ISBN: 978-602-6827-86-9
**
 
 
* {{cquote|Drop by drop adalah periuk air diisi. Begitu juga, orang bijak, mengumpulnya sedikit demi sedikit, mengisi dirinya dengan baik. }}
* {{cquote|Apa yang kita fikirkan, kita menjadi.}}