Peribahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 500:
* ''Satali tiga uang.''
* ''Satu karja dua gawi.''
* ''Siang bacaramin kitab, malam batungkat pinsil.''
** Terjemahan: Siang bercermin kitab, malam bertongkat pensil
** Maksud: Pantang menyerah dalam mencari ilmu. Peribahasa ini ditujukan untuk dua orang bersepupu, KH. Syarwani Abdan Bangil dan KH. Anang Sya'rani Arif, yang menuntut ilmu di Mekkah.
* ''Siang bapanas, malam baambun.''
* ''Siapa manabuk luang, inya saurang nang tabarusuk.''
Baris 582 ⟶ 585:
** Terjemahan: Ikut yang menang.
** Maksud: Seseorang yang bersikap memihak yang menang, baik karena kekuatan yang dimiliki pihak tersebut maupun karena memang sebagai pihak mayoritas, walau sebenarnya dalam hatinya berbeda aspirasi. Cara yang demikian itu memang paling aman, namun sikap itu menunjukkan bahwa seseorang tersebut tidak mempunyai pendirian atau ingin enaknya saja.
* ''Umur kada babau.''
** Terjemahan: Umur tidak berbau.
** Maksud: Siapa pun pasti akan mengalami kematian, kapan pun dan di mana pun ia berada.
* ''Untung kada picak.''
** Terjemahan: Beruntung tidak buta