Peribahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 512:
* ''Tacalubuk ka padang licak.''
* ''Taduduki bara api.''
** Terjemahan: Menduduki bara api.
** Maksud: Seseorang yang selalu gelisah berada dalam suatu lingkungan. Misalnya orang tersebut mempunyai saingan yang selalu menterornya dengan berbagai cara.
* ''Tagatuk sarang kararawai.''
** Terjemahan: Menyentuh sarang lebah.
** Maksud: Seseorang yang mencoba mengganggu orang lain, ternyata orang tersebut mempunyai banyak pendukung atau keluarga. Mereka secara bersama-sama akan menyerang (melawan) orang yang mengganggu tersebut.
* ''Tahadapi nasi tambah.''
* ''Tahalang tabujur disurung sidin haja.''
Baris 519 ⟶ 523:
* ''Tahi mata kaya tungku dapur.''
* ''Takacak bara api.''
** Terjemahan: Memegang bara api.
** Maksud: Seseorang yang menerima tugas yang penuh bahaya, tetapi karena sudah telanjur menerimanya, maka tugas tersebut harus dilaksanakan dengan segala resiko dan akibatnya.
* ''Takana daging saurang.''
* ''Takujihing muntung sidin.''
Baris 549 ⟶ 555:
* ''Tumbuh kapuk di bantal.''
* ''Tumit kaya hintalu dibasuh.''
** Terjemahan: Tumit bagai telur yang telah dicuci.
** Maksud: Pujian kepada seorang wanita yang sangat pandai merawat diri, sehingga tumitnya digambarkan sangat bersih bagai telur yang telah dicuci.
* ''Tungau di subarang kalihatan, gajah di dahi talindung.''
** Terjemahan: Tungau di seberang terlihat, gajah di dahi tak terlihat.
** Maksud: Seseorang yang suka menyebutkan kejelekan orang lain, namun kejelekan dia sendiri disembunyikan.
* ''Tunggul gin amun dipupuri bungas.''
* ''Tuntung pandang.''
* ''Turun hayam naik hayam.''
** Terjemahan: Turun ayam naik ayam.
** Maksud: Orang yang bekerja keras tanpa mengenal waktu istirahat.
 
== U ==