Peribahasa Banjar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 546:
== W ==
* ''Wadai
** Terjemahan: Kue dua kali sakit.
** Maksud: Kue dadar gulung. Biasanya yang merasakan sakit adalah makhluk bernyawa, tetapi di sini di justru kue yang tidak bernyawa dinyatakan dua kali mendapat sakit. Pertama didadar (digilas) kemudian digulung (dilipat). Dua hal tersebut dikiaskan dua kali mendapat sakit.
* ''
** Terjemahan: Kue penyangga tutup kepala.
* ''Wajik Tu, Baiwak La Ngul.''▼
** Maksud: Kue ''sasagun''. Pada zaman dahulu, memasang ''laung'' (tutup kepala) di kepala harus kuat agar tak mudah lepas. Jika kepala menengadah ke atas, ''laung'' tersebut harus disangga dengan tangan agar tidak terjatuh. Kue ''sasagun'' terbuat dari bahan parutan kelapa dicampur gula dan dimasak dengan cara dikeringkan (digoreng). Memakannya harus dengan bertengadah. Karena itu, pada waktu memakannya, ''laung'' harus disangga agar tidak terjatuh.
* ''Waluh Bajarang.''▼
* ''
** Terjemahan:
* ''Wastu Sabutingannya.''▼
** Maksud:
* ''Waja sampai ka puting.''
** Terjemahan:
** Maksud:
** Terjemahan:
** Maksud:
** Terjemahan:
** Maksud:
* ''Wani manimbai wani manajuni.''
** Terjemahan:
** Maksud:
** Terjemahan:
** Maksud:
[[Kategori:Peribahasa|Banjar]]
|