Peribahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 304:
== M ==
* ''Mahadang buah bungur.''
** Terjemahan: Menunggu buah bungur.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang menunggu atau mengharap janji yang tidak mungkin terpenuhi. Sebuah penantian yang sia-sia. Bungur merupakan jenis pohon yang berdaun rindang, berbunga indah, batangnya kuat dan lurus, namun tidak berbuah.
* ''Mahambat kalaras karing.''
** Terjemahan: Memukul daun pisang kering.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang berusaha keras mendapatkan sesuatu dari orang yang yang sebenarnya tidak punya apa-apa sehingga hasilnya hanya kelelahan dan kekecewaan. Daun pisang yang telah kering tidak dapat digunakan sebagai pembungkus seperti daun pisang yang masih segar.
* ''Maitung kasau di bubungan.''
** Terjemahan: Menghitung kasau di atap rumah.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang telah lama terbaring karena sakit. Rumah orang Banjar zaman dulu tidak memakai plafon, sehingga orang yang berbaring dengan mudah dapat menghitung kasau rangka atap yang terlihat di atasnya. Demikian pula orang sakit yang tidak bisa melihat keluar rumah dan tidak dapat kemana-mana, ia hanya memperhatikan susunan kasau yang ada di bagian atap rumahnya.
* ''Makin tuha makin baminyak.''
** Terjemahan: Semakin tua semakin berminyak
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang sudah berusia tua, tetapi tampak masih segar dan enerjik. Di samping wajahnya tampak masih muda, daya pikirnya masih tajam dan berwibawa. Pada umumnya orang seperti itu adalah orang-orang yang di masa mudanya suka berolahraga, periang, atau humoris dan di masa tuanya ekonominya terjamin, sehingga diibaratkan seperti buah kelapa yang semakin tua semakin berminyak. Buah kelapa yang telah cukup tuanya mengandung santan yang kental dan menghasilkan minyak yang banyak.
* ''Malatui kana dahi.''
** Terjemahan: Menghantam kena dahi.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang merasa malu karena perbuatannya sendiri. ''Malatui'' adalah bunyi sesuatu yang menimpa dengan keras, misalnya kena lemparan batu.
* ''Malingus di hadapan mintuha.''
** Terjemahan: Lewat secara tidak sopan di depan mertua.
** Maksud:
** Maksud: Seorang menantu yang tidak tahu adat dan sopan santun. Mertua adalah yang patut dihormati karena kedudukannya sama dengan orang tua sendiri. Cara menghormati mertua dapat dilihat dari tingkah laku menantu ketika berhadapan dengan sang mertua. ''Malingus'' berarti melewati orang yang sepatutnya dihormati tanpa menunjukkan sikap hormat.
* ''Mamasang lukah di karing.''
** Terjemahan: Memasang bubu di tempat kering.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang mengusahakan sesuatu tanpa melihat kondisi yang ada. Hal tersebut dapat disebut sebagai perbuatan bodoh. Keberhasilan dari perbuatan yang demikian hanyalah sebuah keajaiban. ''Lukah'' adalah perangkap ikan terbuat dari bambu yang dipasang di sungai yang berair deras. Ungkapan ini bermakna suatu pekerjaan yang sia-sia karena jelas tidak ada ikan di tempat kering.
* ''Mambawa bala ka rumah.''
** Terjemahan: Membawa malapetaka ke rumah.
** Maksud:
** Maksud: Datangnya sesuatu yang tidak diinginkan ke dalam rumah. Misalnya, seorang anggota keluarga melindungi penjahat di rumahnya atau perbuatan yang nyata-nyata membahayakan orang serumah.
* ''Mambawa jari sapuluh.''
** Terjemahan: Membawa jari sepuluh.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang tidak memiliki apa-apa sebagai oleh-oleh.
* ''Mamuji pakasam saurang.''
** Terjemahan: Memuji pekasam sendiri.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang suka memuji-muji diri sendiri agar orang lain mengaguminya guna mengambil suatu keuntungan. Pekasam adalah ikan yang telah diawetkan dengan garam. Para pedagang ikan pekasam selalu berpromosi dengan memuji-muji pekasam dagangannya tersebut untuk menarik perhatian pembeli.
* ''Mana manyatang, mana manyatupur.''
** Maksud: