Peribahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 130:
** Maksud:
* ''Kasasahangan.''
** Maksud: Seseorang yang sedang jatuh cinta merasa gelisah selalu ingin bertemu dengan pujaan hatinya (kasmaran).
** Maksud:
* ''Katahuan habang hirangnya.''
** Terjemahan: Ketahuan merah hitamnya.
** Maksud:
** Maksud: Ungkapan yang ditujukan kepada seseorang yang sebelumnya tidak diketahui keberaniannya untuk bertarung, setelah terjadinya pertarungan barulah diketahui kemampuan dari orang tersebut.
* ''Kawa dicaramini.''
** Terjemahan: Dapat dijadikan tempat bercermin.
** Maksud:
** Maksud: Ungkapan yang bermakna pujian terhadap seseorang yang pandai merawat rumahnya, dimana lantai atau perkakas dalam rumah nampak begitu bersih (mengkilat).
* ''Kaya api dikubui banyu.''
** Maksud: Seseorang yang sedang emosi atau marah, tetapi jika diberi nasehat oleh seseorang yang lebih berwibawa dia akan menjadi tidak berkutik.
** Maksud:
* ''Kaya api dikubui minyak.''
** Terjemahan: Bagai api disiram minyak.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang sedang marah, kemudian ada pihak lain yang mengipasi, maka situasi yang sedang panas tersebut akan menjadi lebih panas lagi. Pihak yang menyiram minyak tersebut biasanya adalah pihak ketiga yang akan mengambil keuntungan dari situasi tersebut.
* ''Kaya bagaimana undasnya ha.''
** Maksud: Sikap pribadi seseorang yang suka menyombongkan diri.
** Maksud:
* ''Kaya bisul maangkut nanah.''
** Terjemahan: Bagai bisul membawa nanah.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang sedang menghadapi musibah besar, misalnya persengkataan memperebutkan harta yang akan diwariskan, sehingga orangtua mereka menderita diibaratkan seperti bisul maangkut nanah.
* ''Kaya bubut lawan kasisikat.''
** Maksud: Dua orang yang berkawan sangat akrab, tak dapat dipisahkan, selalu bersama-sama dalam sesuatu urusan atau kepentingan. ''Bubut'' adalah sejenis burung yang besarnya seperti elang, sedangkan ''kasisikat'' adalah sejenis burung yang besarnya seperti burung pipit. Kedua burung yang berbeda fisiknya ini sering berkawan, sehingga kemana bubut terbang ke situ pula kasisikat mengikuti, sehingga keduanya nampak selalu bersama.
** Maksud:
* ''Kaya Bukit turun ka kuta.''
** Terjemahan: Bagai orang Bukit turun ke kota.
** Maksud:
** Maksud: Kiasan terhadap seseorang dari pedalaman yang terheran-heran menyaksikan sesuatu yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya atau sebagai ungkapan terhadap sekelompok orang di kota yang jalannya beriringan satu persatu. Suku Bukit yaitu suku Dayak yang tinggal di pegunungan Meratus pada waktu-waktu tertentu pergi ke kota untuk membeli keperluan hidupnya maupun menjual hasil hutan dan kebunnya. Karena di hutan belum ada jalan lebar, hanya jalan setapak, biasanya mereka berjalan beriringan satu-persatu. Kebiasaan ini mereka bawa sampai ke kota. Sesampainya di kota, mereka terheran-heran dengan keadaan kota yang tidak terdapat dalam kehidupan mereka. Tetapi perlu dicatat bahwa dewasa ini, sudah banyak orang Bukit yang maju dan bahkan lebih pintar daripada orang kota.
* ''Kaya baburak kalingaian.''
** Maksud: Seseorang yang tiba-tiba berhadapan dengan sesuatu (keadaan) yang baru, sehingga dia mengalami ketakutan dan kebingungan karena kurangnya pengalaman. ''Buburak'' adalah sejenis burung yang hidup di hutan atau persawahan. Bila bertemu dengan manusia, burung tersebut terkejut dan terbang rendah, paling jauh sepanjang lima depa, kemudian bersembunyi menyusup ke semak-semak. Kalau burung itu berada di tanah lapang, seperti nampak ketakutan atau kebingungan. Burung sawah yang kena perangkap itu sering diperjual belikan di pasar.
** Maksud:
* ''Kaya cacing kapanasan.''
** Terjemahan: Bagai cacaing kepanasan.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang sedang gelisah karena menghadapi suatu masalah.
* ''Kaya cacing panggal.''
** Terjemahan: Bagai cacing terpotong.
** Maksud:
** Maksud: Seorang isteri yang megalami kesedihan karena suaminya kawin lagi.
* ''Kaya Cina kakaraman.''
** Terjemahan: Bagai orang Cina yang kapalnya karam.
** Maksud:
** Maksud: Sekelompok orang yang berbicara bersama-sama, sehingga seolah-olah terdengar suara keributan saja, sedangkan isi pembicaraan sukar dimengerti. Keadaan orang Cina di Kalimantan zaman dahulu yang berniaga menggunakan perahu, ketika kapal tersebut mengalami karam dan mulai tenggelam, pasti menimbulkan kepanikan atau kegaduhan luar biasa.
* ''Kaya Cina kahilangan dacing.''
** Maksud:
* ''Kaya daun tarap gugur parapas-parapas.''
** Terjemahan: Bagai bunyi daun ''tarap'' yang gugur ke tanah.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang suka membual, seakan-akan dia sajalah yang paling pintar atau berani, akan tetapi setelah berhadapan ternyata tidak bisa membuktikan. Hal ini sebagai sindiran terhadap orang yang hanya pandai bicara tetapi tidak mampu berbuat. Pohon ''tarap'' batangnya besar dan tinggi, begitu pula daunnya besar dan lebar. Daun ''tarap'' yang kering jatuh melayang mengenai daham dan ranting-ranting, bunyinya keras, ''parapas-parapas'', tetapi apabila daun tersebut sudah sampai ke atas permukaan tanah, bunyi suara yang keras tadi tiba-tiba mengecil, yang terdengar hanya bunyi ''pesss''.
* ''Kaya Dayuhan lawan Intingan.''
** Terjemahan: Bagaikan memperbandingkan si Dayuhan dengan si Intingan.
** Maksud:
** Maksud: Orang yang badannya besar belum tentu lebih baik dari orang yang badannya kecil, walau satu keturunan belum tentu sama kualitasnya. Budi pekerti dan pendidikanlah yang menentukan kualitas seseorang. Dayuhan dan Intingan adalah dua tokoh cerita rakyat Banjar, dua kakak beradik yang berbeda perilaku. Sang adik bernama Dayuhan, digambarkan sebagai orang yang agak bodoh karena tidak mau belajar, pemalas dan suka membantah nasihat orangtuanya. Intingan sang kakak digambarkan sebagai orang yang pintar, bijaksana, baik hati dan suka menolong, walau badannya agak kecil.
* ''Kaya gadang buruk.''
** Terjemahan: Bagai batang pisang yang membusuk.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang mengalami sakit dan sulit disembuhkan, sehingga jika dipegang tangan dan kakinya terasa dingin bagai batang pisang (gadang) yang sudah lama ditebang (busuk).
* ''Kaya hantu Barabiaban.''
** Maksud:
Baris 174 ⟶ 185:
** Maksud:
* ''Kaya kalayangan pagat.''
** Terjemehan: Bagai layang-layang putus (talinya).
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang malang dan hidup terlunta-lunta atau tidak memiliki pegangan hidup.
* ''Kaya karacak ayam.''
** Terjemahan: Bagai bekas cakar kaki ayam.
** Maksud:
** Maksud: Suatu tulisan yang sangat jelek, diumpamakan seperti karacak ayam, yaitu bekas tapak kaki ayam di atas lantai yang nampak semrawut dan kotor karena kaki ayam itu berlumpur. Peribahasa ini pada waktu sekarang dipergunakan perumpamaan yang lebih luas maknanya.
* ''Kaya kucing malihat tikus.''
** Maksud:
Baris 188 ⟶ 201:
** Maksud:
* ''Kaya manimbai batu ka banyu.''
** Terjemahan: Bagai melempar batu ke air (sungai).
** Maksud:
** Maksud: Suatu urusan yang diserahkan atau dipercayakan kepada orang lain, kemudian hal tersebut tidak ada kabar beritanya lagi, bahkan orang yang diserahi urusan tersebut tidak muncul lagi untuk memberikan laporan.
* ''Kaya manjuhut rambut di galapung.''
** Terjemahan: Bagai menarik rambut di dalam tepung.
** Maksud:
** Maksud: suatu cara yang bijaksana dalam menyelesaikan suatu masalah, dimana kedua belah pihak sama-sama merasa puas dan tidak merasa dirugikan. Peribahasa ini selengkapnya berbunyi ''kaya manjuhut rambut di galapung, rambut kada pagat, galapung kada tahambur.''
* ''Kaya muak kucing.''
** Maksud:
Baris 198 ⟶ 213:
** Maksud:
* ''Kaya siput dipais.''
** Terjemahan: Bagai siput dipepes.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang memiliki sifat sangat pendiam atau sengaja tidak mau bicara (dengan alasan tertentu).
* ''Kaya tandui dilumu.''
** Maksud:
Baris 206 ⟶ 222:
** Maksud:
* ''Kaya ular baganti salumur.''
** Terjemahan: Bagai ular berganti kulit.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang meninggalkan kebiasaan (cara) lama dan menggantinya dengan cara yang baru.
* ''Kaya urang imbah baranak.''
** Terjemahan: Bagai orang habis melahirkan.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang suka minta dilayani. Pada zaman dahulu, wanita Banjar bila habis melahirkan dilarang berbaring, tetapi diharuskan duduk di kasur sambil bersandar dengan meluruskan kaki. Dengan posisi demikian, dia dilayani makan dan minum selama tiga hari.
* ''Kaya urang kalah pamainan.''
** Terjemahan: Bagai orang kalah berjudi.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang sedang mengalami ksesedihan dan kekecewaan karena gagal dalam memperjuangkan sesuatu.
* ''Kaya urang kasarungan.''
** Terjemahan: Bagai orang kesurupan.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang cepat marah (lepas kendali) jika keinginannya tidak dipenuhi, bahkan ia menuntut hal yang tidak mungkin untuk dipenuhi.
* ''Kaya warik tagapit dahan.''
** Terjemahan: Bagai kera terjepit dahan.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang bersikap tidak pandai berterimakasih kepada orang memberi pertolongan kepadanya. Kera yang terjepit dahan akan berteriak-teriak, tetapi jika sudah mendapat pertolongan, kera tersebut lari melompat-lompat meninggalkan orang yang menolongnya.
* ''Kaya warik tajun ka kacang.''
** Terjemahan: Bagai monyet terjun ke kacang.
** Maksud:
** Maksud: Sekelompok orang yang berebut untuk mendapatkan sesuatu lebih dulu dan lebih banyak.
* ''Kayuh Baimbai.''
** Maksud:
Baris 223 ⟶ 245:
* ''Kilat dalam banyu gin pinandu.''
** Maksud:
* ''Kuduk kada mati, ular kada kanyang.''
** Terjemahan: Kodok tak mati, ular tak kenyang.
** Maksud:
** Maksud: Dua pihak yang ingin menyelesaikan suatu masalah dengan prinsip saling menguntungkan dan masing-masing pihak merasa puas atas keputusannya yang diambil. Biasanya ada pihak ketiga yang membantu mencarikan pemecahannya.
* ''Kudung hanyar hanyar bautas.''
** Maksud:
* ''Kujub-kujub kaya mata bidawang.''
** Terjemahan: Berkedip-kedip bagai mata penyu.
** Maksud:
** Maksud: Seseorang yang sedang dimarahi karena berbuat salah. Dia diam saja bagaikan orang bodoh dan bola matanya berkedip-kedip, tidak berani memandang wajah orang yang memarahinya. Sebagaimana penyu yang tertangkap, badannya diam saja, sementara bola matanya bergerak-gerak.
* ''Kula-kula buhaya.''
** Maksud: Berhati-hati dalam memilih teman, jangan sampai berhubungan dengan orang yang suka berkhianat. Begitu baiknya pada permulaannya, tetapi setelah ada kesempatan orang tersebut tidak segan-segan berkhianat. Famili (''kula'') biasanya punya hubungan yang baik, saling mempercayai dan saling membantu satu sama lain, tetapi hati-hatilah jika berhubungan (''bakula'') dengan buaya karena bisa berakibat fatal.
** Maksud:
* ''Kukulilik di luang satu.''
** Maksud:
Baris 240 ⟶ 264:
** Maksud:
* ''Kumpai mangalahakan banua.''
** Terjemahan: Rumput mengalahkan kampung/negeri.
** Maksud:
** Maksud: Pendatang baru yang berbuat melebihi orang yang sudah lama tinggal di situ. Dengan tujuan ingin menguasai (memimpin). Sebagaimana rumput yang tidak dibersihkan, tumbuh dengan suburnya sehingga dapat merusak keadaan sekitarnya.
* ''Kurihing simpak.''
** Maksud:
Baris 248 ⟶ 273:
** Maksud:
* ''Kurang hantak kurang surung.''
** Maksud: Sesuatu yang serba tanggung atau tidak ada ketegasan.
** Maksud:
 
== S ==