Peribahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 67:
** Maksud: Seseorang yang terlalu asyik dengan pekerjaannya dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, merupakan sindiran terhadap seseorang yang lebih mementingkan dirinya sendiri.
* ''Kada mamak dijarang.''
** Maksud: Seseorang yang sulit diatur karena wataknya sudah demikian jelek, tidak bisa menerima saran dan nasihat dari orang lain.
* ''Kada mambadai lawan kaluung.''
** Maksud: Seseorang yang tidak memiliki kemampuan tampil sebagai pemimpin. Maksudnya, seseorang yang menginginkan sesuatu dalam jangkauan yang lebih tinggi dari kadar dirinya sendiri.
* ''Kada mambuang taruh.''
** Maksud: Sesuatu pengorbanan yang tidak sia-sia, misalnya sebagai pujian bagi atlet atau tokoh yang berprestasi. Sebagai pesan atau harapan kepada pemain yang akan bertanding, dikatakan ''jangan mambuang taruh''.
* ''Kada mau balabih urat tulang.''
** Maksud: Seseorang yang tidak suka membantu oarang lain yang memerlukan bantuannya.
* ''Kada mayu parutnya.''
** Maksud: Orang yang sudah kekenyangan.
* ''Kada mayu tangannya.''
** Maksud: Seseorang yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan. Juga bisa berarti seseorang yang merangkap berbagai jabatan tetapi tidak cukup tenaga untuk mengelola seluruh jabatan yang dirangkapnya tersebut.
* ''Kada kaya mamamah lumbuk balalu padas.''
** Maksud: Dalam menjalankan suatu usaha, tidak serta merta memperoleh keuntungan, melainkan memerlukan wakyu (proses) yang ditempuh dengan kesungguhan dan kesabaran.
* ''Kada paparakan hujung kukunya.''
** Maksud: Keadaan seseorang yang jika dibandingkan dengan keaadaan orang lain masih lebih baik. Perbandingan yang berbeda jauh ini juga ditujukan kepada hasil kerja yang satu dengan yang lain.
* ''Kada purun tikus, matan purun banar.''
** Maksud: Seseorang yang bertindak tega terhadap orang lain, sehingga merugikan orang tersebut baik fisik maupun mental.
* ''Kada tacampur minyak lawan banyu.''
** Maksud: Seseorang yang kuat imannya, tak akan terpengaruh oleh godaan orang yang fasik untuk melakukan perbuatan maksiat. Peribahasa ini menegaskan bahwa tidak sama antara orang yang baik dengan orang yang jahat, sekalipun terkumpul dalam satu tempat atau lingkungan.
* ''Kada tadangar garacak piring.''
* ''Kada takulih mintuha lalu.''