Peribahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 29:
** Maksud: Kalimat dalam ungkapan ini memiliki pengertian berbalik yang berarti suatu sindiran. Badan seseorang yang kecil pasti dengan mudah memasuki pintu, tetapi di sini digambarkan agak sukar memasuki pintu. Ungkapan ini ditujukan untuk memberi pujian kepada orang yang memiliki badan tubuh yang montok dan indah. Apabila di dalam suatu pertemuan terdapat orang yang seperti ini dan namanya dipanggil sebagai tanda hadir, maka dia akan tersipu-sipu jika ada yang usil manyebutkan ''kacil mulik sasak di lawang''.
* ''Kada ada buriniknya.''
** Terjemahan: Tidak ada gelembung udaranya.
** Maksud: Tidak ada kabar beritanya. Jika sesuatu benda berat yang dilemparkan ke sungai yang dangkal akan timbul gelembung udara kecil (bahasa Banjar: ''burinik'') yang menandakan benda tersebut sampai ke dasar sungai. Sebaliknya jika benda tersebut dilempar ke sungai yang dalam maka biasanya tidak akan ada gelembung-gelembung udara kecil yang timbul di permukaan air. Seperti orang yang pergi merantau dan tiada kabar beritanya, tidak dapat diketahui apakah dia masih hidup atau telah meninggal dunia.
* ''Kada ada kukus amun kada ada api.''
** Maksud: Tidak mungkin terjadi sesuatu kalau tidak ada sebab musababnya.
* ''Kada ada nang dikutil-kutil.''
** Maksud: Tidak ada yang dapat dimakan, karena kehabisan persediaan makanan.
* ''Kada ada urang nang bajual di pasar.''
** Maksud: Sesuatu barang yang sangat istimewa. Suatu sindiran terhadap seseorang yang memakai pakaian yang lain daripada yang lain atau berbeda dengan kebiasaan yang lazim dipakai orang.
* ''Kada ada urat tulangnya.''
* ''Kada bahabu dapur.''