Sukarno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bennylin (bicara | kontrib)
Bennylin (bicara | kontrib)
kelompokkan pidato Lahirnya Pancasila dan Pidato 17 Agustus
Baris 18:
*Soekarno: “Adam ini bukan soal Sjahrir, Tan Malaka, Hatta atau Soekarno. Ini persoalan republik. Ini persoalan geopolitik dan geostrategi menyelamatkan kemerdekaan Indonesia. Kita harus mampu mendayung dengan selamat dari hempasan ombak di antara ke dua buah karang Blok Timur dan Blok Barat, dari pihak Sekutu pemenang Perang Dunia II. Ingat yang mendapatkan wewenang Sekutu untuk melucuti bala tentara Jepang di Indonesia ini adalah Blok Barat. Dan itu adalah Amerika Serikat yang diwakilkan kepada Inggris. Ingat itu.” (14 November 1945 - [http://www.academia.edu/3887132/MARHAENISME_PANCASILA_peraga sumber])
 
== Kumpulan pidato 17 Agustus ==
 
* “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno, [[:s:Tetaplah bersemangat Elang Rajawali!]])
 
* “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! ... Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno, [[:s:Dari Sabang Sampai Merauke!]])
 
* “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno: [[:s:Berilah Isi kepada Hidupmu!]])
 
* “Sesuatu bangsa yang tidak mempunyai kepercayaan kepada diri sendiri, tidak dapat berdiri langsung.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno, [[:s:Genta Suara Republik Indonesia]])
 
* "Inallaha la yu ghoyiru ma bikaumin, hatta yu ghoyiru ma biamfusihim". "Tuhan tidak merubah nasibnya sesuatu bangsa; sebelum bangsa itu merubah nasibnya sendiri". Firman Tuhan inilah gitaku, firman Tuhan inilah harus menjadi pula gitamu (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno: [[:s:Tahun "Vivere Pericoloso"]])
 
* “Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno, [[:s:Tahun "Vivere Pericoloso"]])
* “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno, [[:s:Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah]])
 
* Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah! Jangan meninggalkan sejarahmu yang sudah, hai bangsaku, karena jika engkau meninggalkan sejarahmu yang sudah, engkau akan berdiri di atas <i>vacuum</i>, engkau akan berdiri di atas <i>kekosongan,</i> dan lantas engkau menjadi bingung, dan perjuanganmu paling-paling hanya akan berupa amuk, amuk belaka! Amuk, seperti kera kejepit di dalam gelap. ... Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, <i>never leave history!</i> Jangan sekali-kali meninggalkan sejarahmu sendiri – never, never leave your own history. (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno, [[:s:Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah]])
 
* “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno, [[:s:Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah]])
== Sejarah ==
 
* "Massa adalah penentu sejarah, “the makers of history!"
**Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang 29 Juli 1956
* "Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah ."
**Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH.
*Ini dadaku, mana dadamu? Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi, Kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi. Kalau Malaysia mau konfrontasi politik, Kita hadapi dengan konfrontasi politik. Kalau Malaysia mau konfrontasi militer, Kita hadapi dengan konfrontasi militer
 
Baris 40 ⟶ 58:
**Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.
 
== [[:s:Lahirnya Pancasila]] ==
== Kemerdekaan ==
''Pidato Sukarno di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
;Kemerdekaan
 
*Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet Rusia '''merdeka''' telah mempunyai Dnepropetrovsk, dan yang maha besar di sungai Dnepr? Apa ia telah mempunyai ''radio station'' yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia? Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia '''merdeka''' telah dapat membaca dan menulis? Tidak, Tuan-tuan yang terhormat!
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Indonesia '''merdeka''', ''political independence'', ''politieke onafhankelijkheid'', tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk '''kemerdekaan'''. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia, masak untuk '''merdeka'''.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus '''merdeka''' di dalam hatinya, sebelum kita mencapai ''political independence'', saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia '''merdeka'''! Di dalam Indonesia '''merdeka''' itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam Indonesia '''merdeka''' itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia '''merdeka''', Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia '''merdeka''' Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu per satu.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Di seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia '''merdeka''' yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya, sudahlah ia '''merdeka'''.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Apakah kita mau Indonesia '''merdeka''' yang kaum kapitalisnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*'''Kemerdekaan''' hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
==; Negara ==
*Sungguh Tuhan hanya memberi hidup satu kepadaku, tidak ada manusia mempunyai hidup dua atau hidup tiga. Tetapi hidup satunya akan kuberikan, insya Allah Subhanahuwata'ala, seratus persen kepada pembangunan tanah air dan bangsa. Dan... dan jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada tanah air dan bangsa.
**Sumber: Ir Soekarno, ''Pidato di KBRI USA 1956''
 
*Saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa bukan '''negara''' yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak mendirikan suatu '''Negara''' 'semua buat semua'. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi 'semua buat semua'.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
; Kesejahteraan
*Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
**Sumber: Soekarno, “Pidato di Surabaya, 24 September 1955’’
 
*Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik ''economische democratie'' yang mampu mendatangkan '''kesejahteraan''' sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah ''social rechtvaardigheid''. Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di bawah pimpinan Ratu-Adil.
* "Saudara-saudara dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun Negara dan Tanah Air!".
**Kutipan Pidato Bung Karno di [[Semarang]], [[29]] [[Juli]] [[1956]]''
 
==; Kebangsaan ==
 
*'''Kebangsaan''' Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu ''nationale staat''.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
*Internationalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya '''nasionalisme'''. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
; Monarki
* "Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai “imagination!”
**Kutipan Pidato Bung Karno di [[Semarang]], [[29]] [[Juli]] [[1956]]''
 
*Jikalau pada suatu hari Ki Bagoes Hadikoesoemo misalnya, menjadi Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip '''monarki''' itu.
* “imagination” , “ imagination” “imagination “!!! Ciptaan besar!!! Kita yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur, dan Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur ; kini kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya, Saudara-saudara !! Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam candra-cengkala jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang , sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa yang kecil, satu bangsa tugu “rong depa”
**Kutipan Pidato Bung Karno di [[Semarang]], [[29]] [[Juli]] [[1956]]''
 
; Gotong Royong
== Kesejahteraan ==
 
*Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi '''gotong-royong''' menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu ''karyo'', satu gawe. ... '''Gotong royong''' adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. ''Ho-lopis-kuntul-baris'' buat kepentingan bersama!
*Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik ''economische democratie'' yang mampu mendatangkan '''kesejahteraan''' sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah ''social rechtvaardigheid''. Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di bawah pimpinan Ratu-Adil.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
== MonarkiNegara ==
*Sungguh Tuhan hanya memberi hidup satu kepadaku, tidak ada manusia mempunyai hidup dua atau hidup tiga. Tetapi hidup satunya akan kuberikan, insya Allah Subhanahuwata'ala, seratus persen kepada pembangunan tanah air dan bangsa. Dan... dan jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada tanah air dan bangsa.
**Sumber: Ir Soekarno, ''Pidato di KBRI USA 1956''
 
*Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
*Jikalau pada suatu hari Ki Bagoes Hadikoesoemo misalnya, menjadi Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip '''monarki''' itu.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato“Pidato di BPUPKISurabaya, 124 JuniSeptember 1945''1955’’
 
* "Saudara-saudara dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun Negara dan Tanah Air!".
== Gotong Royong ==
**Kutipan Pidato Bung Karno di [[Semarang]], [[29]] [[Juli]] [[1956]]''
 
== Kebangsaan ==
*Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi '''gotong-royong''' menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu ''karyo'', satu gawe.
**Sumber: Soekarno, ''Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945''
 
* "Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai “imagination!”
*'''Gotong royong''' adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. ''Ho-lopis-kuntul-baris'' buat kepentingan bersama!
**Sumber:Kutipan Soekarno, ''Pidato Bung Karno di BPUPKI[[Semarang]], 1[[29]] Juni[[Juli]] 1945[[1956]]''
 
* “imagination” , “ imagination” “imagination “!!! Ciptaan besar!!! Kita yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur, dan Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur ; kini kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya, Saudara-saudara !! Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam candra-cengkala jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang , sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa yang kecil, satu bangsa tugu “rong depa”
**Kutipan Pidato Bung Karno di [[Semarang]], [[29]] [[Juli]] [[1956]]''
 
== Kemanusiaan ==
Baris 213 ⟶ 220:
* Menurut [https://www.nytimes.com/1970/06/21/archives/sukarno-69-dies-led-indonesians-first-president-of-republic-yielded.html NY Times] bagian kedua dari kutipan ini diucapkan ketika Sukarno keluar dari penjara pada tahun 1931.
* Bandingkan dengan kutipan serupa oleh [[Lenin]]: [https://www.goodreads.com/quotes/106700-give-me-just-one-generation-of-youth-and-i-ll-transform “Give me just one generation of youth, and I'll transform the whole world.”]
 
“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)
 
 
Baris 231 ⟶ 235:
 
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno
 
 
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)
 
Baris 241:
 
 
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)
 
 
“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)
 
 
“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)
 
 
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” (bung Karno)
 
 
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)
 
 
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)
 
 
“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)
 
 
“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)