Blaise Pascal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bennylin (bicara | kontrib)
blaise pascal
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 6 September 2018 04.01

Blaise Pascal (19 Juni 162319 Agustus 1662) adalah matematikawan, logikawan, fisikawan, dan teolog Perancis.

To make light of philosophy is to be a true philosopher.

Kutipan

  • "Adalah kesia-siaan, wahai manusia, untuk mencari di dalam dirimu sendiri obat untuk segala kesengsaraanmu. Semua wawasanmu hanya akan membawamu kepada pengetahuan bahwa bukan pada dirimu sendiri engkau akan menemukan yang benar dan yang baik. Para filsuf menjanjikannya padamu, namun tidak dapat menepati janji mereka ... Penyakitmu yang paling utama adalah kesombongan, yang memutuskan hubunganmu dari Allah; nafsu, yang mengikatmu kepada dunia; dan mereka tidak melakukan apa pun selain daripada membesarkan salah satu dari kedua penyakit ini. Jika mereka memberikanmu Allah sebagai objekmu, hal itu hanyalah untuk memenuhi kesombonganmu; mereka membuatmu berpikir bahwa engkau seperti Dia dan menyerupai Dia menurut hakikatmu. Dan bagi mereka yang memahami kesia-siaan dari keinginan semacam itu telah melemparkanmu ke jurang yang satu lagi dengan membuatmu percaya bahwa hakikat alamimu adalah seperti binatang di padang, dan menuntunmu untuk mencari yang baik di dalam nafsu birahi, yang sama seperti binatang."
  • "Hukum meminta apa yang tidak bisa ia berikan. Karunia memberikan apa yang ia minta."
  • "Kebenaran yang tidak memerdekakan bukanlah kebenaran."

" "Perkataan yang dingin membekukan orang, dan perkataan yang panas membakar.
Perkataan yang pahit membuat mereka pahit, dan perkataan yang penuh amarah membuat mereka marah.
Tetapi perkataan yang baik (yang manis) menghasilkan gambaran mereka sendiri pada jiwa manusia; dan alangkah indah gambaran tersebut. Ia menenangkan, menentramkan, dan menghibur yang mendengarnya."

  • "Umat manusia tidak memahami tempat dan tujuan mereka. Mereka telah jatuh dari tempat sejati mereka, dan kehilangan tujuan sejati mereka. Mereka mencari ke mana-mana tempat dan tujuan mereka, dengan penuh keresahan. Tetapi mereka tidak dapat menemukannya karena mereka dikelilingi kegelapan."
  • "Hati memiliki alasan, yang alasan tidak mengetahuinya. Kita merasakannya pada ribuan hal. Aku berkata bahwa hati pada hakikatnya mengasihi Sang Insan Universal, dan pada hakikatnya mengasihi dirinya sendiri; dan ia memberikan dirinya untuk satu atau lain hal, dan mengeraskan dirinya untuk satu atau lain hal ... adalah hati yang merasakan Allah, bukan pikiran; inilah iman."
  • "Ada kekosongan yang diciptakan Allah pada hati setiap manusia yang tidak dapat dipuaskan dengan ciptaan apa pun, hanya oleh Allah sang Pencipta, yang kita kenal melalui Yesus Kristus."
  • "Tanpa Yesus Kristus, manusia pastilah tinggal dalam keburukan dan penderitaan; dengan Yesus Kristus, manusia bebas dari keburukan dan penderitaan; di dalam Ialah segala kebaikan dan kebahagiaan kita. Di luar Dia hanya ada keburukan, penderitaan, kegelapan, kematian, keputusasaan."
  • "Tidak hanya kita tidak dapat mengenal Allah kecuali melalui Yesus Kristus, tapi kita tidak dapat mengenal diri kita sendiri kecuali melalui Yesus Kristus. Di luar Yesus Kristus kita tidak dapat mengenal apa itu hidup, apa itu mati, apa itu Allah, dan diri kita sendiri."
  • "Allah orang Kristen adalah Allah yang penuh kasih dan penghiburan, Allah yang memenuhi jiwa dan hati orang-orang milik-Nya, yang membuat mereka sadar akan keadaan diri mereka yang menyedihkan, dan karunianya yang tidak terbatas; Allah yang menyatukan diri-Nya dengan jiwa mereka, yang memenuhinya dengan kerendahan hati dan sukacita, dengan kepercayaan diri dan kasih, yang tidak memungkinan mereka untuk memiliki tujuan akhir yang lain selain daripada diri-Nya."
  • "Orang yang mengenal Allah tetapi tidak mengetahui kesengsaraannya sendiri, akan menjadi sombong. Orang yang mengetahui kesengsaraannya tetapi tidak mengetahui Alah, berakhir dengan keputusasaan ... pengetahuan akan Yesus Kristus adalah jalan tengah keduanya, karena di dalam-Nya kita menemukan Allah dan kesengsaraan diri kita sendiri. Maka dari itu, Yesus Kristus adalah Allah yang dapat kita hampiri tanpa kesombongan, dan kita dapat merendahkan diri tanpa keputusasaan."