Abd-ul-Hamid II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k +kategori
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up, replaced: sekedar → sekadar using AWB
Baris 19:
“Telah sampai kepada saya sebuah rencana jahat yang dipersiapkan Kementrian Luar Negeri Inggris, oleh ‘pelawak’ terkenal bernama Jamaluddin al-Afghani. Dalam dokumen tersebut Inggris mengklaim bahwa ia mengusulkan untuk menjauhkan khilafah dari bangsa Turki dan agar segera mengumumkan gubernur Makkah Syarif Husain sebagai kholifah kaum muslimin. Saya amat mengenal Jamaluddin al-Afghani, ia tinggal di Mesir dan seorang yang amat berbahaya. Suatu kali ia pernah-mengaku dirinya sebagai pengikut al-Mahdi-mengusulkan kepada saya jika ia akan mengobarkan pemberontakan atau seluruh kaum muslimin Asia Tengah. Aku tau jika ia takkan bisa melakukannya, dan ia adalah antek Inggris.”
 
“Adalah tidak benar bahwa saya menolak semua yang berasal dari Eropa. Namun sikap terburu-buru itu berasal dari setan, dan sebaliknya, dari sikap itu adalah menerima melalui pengkajian serta penelitian. Kita harus memfokuskan pandangan kepada hal-hal yang telah Allah bolehkan bagi kita…Islam tidak menentang kemajuan, namun kemajuan tersebut harus berasal dari dalam sendiri sesuai dengan kebutuhan. Tak mungkin keberhasilan bisa diraih jika hal tersebut dipaksakan dari luar.”
 
“Tentu saja para aktivis Zionisme tak hanya menyibukkan dirinya dalam urusan pertanian di Palestina. Namun yang mereka inginkan ialah membentuk pemerintahan dan memilih wakil-wakilnya dalam arena politik. Saya sangat memahami arti dari rencana jahat mereka itu, yaitu mereka berdusta saat mereka memberikan gambaran rencananya. Sungguh saya akan menghadapi upaya jahat mereka tersebut…Herzl menginginkan tanah tersebut untuk teman-temannya seagama, namun sekedarsekadar semangat tidaklah cukup untuk menyelesaikan segala hal,” ucapnya mengenai pandangannya mengenai Zionisme dan Theodor Herzl.
 
“Mengapa saya harus melepaskan al-Quds?…Sesungguhnya al-Quds ialah bumi milik kami selamanya. Dan akan tetap demikian, yaitu sebagai bagian dari kota-kota suci kami yang ada di bumi Islam. Karena itu al-Quds harus tetap bersama kami.”
Baris 28:
 
{{tokoh}}
 
[[Kategori:Pemimpin Negara]]