Albert Einstein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k →‎Ketidakpastian matematika: clean up, replaced: sekedar → sekadar using AWB
Baris 30:
"Sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, maka mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan"
 
Pernyataan Einstein ini dibuat di artikel [http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Extras/Einstein_geometry.html Geometry and Experience] yang disajikan pada tanggal 27 Januari 1921 di Prussian Academy of Sciences, di Berlin. Persisnya, beliau menyatakan: "As far as the laws of mathematics refer to reality, they are not certain; and as far as they are certain, they do not refer to reality." Pernyataan ini untuk menjawab pertanyaannya sendiri sebelumnya, "How can it be that mathematics, being after all a product of human thought which is independent of experience, is so admirably appropriate to the objects of reality? Is human reason, then, without experience, merely by taking thought, able to fathom the properties of real things." Atau, dalam Bahasa Indonesia, "Bagaimana bisa, matematika, yang sesungguhnya merupakan hasil pemikiran manusia dan tak terkait dengan pengalaman (nyata), dapat begitu cocok secara mengagumkan untuk berbagai objek dalam kenyataan? Apakah nalar manusia, jika begitu, (walau) tanpa pengalaman, hanya sekedarsekadar memikirkannya, mampu untuk menemukan sifat dari benda nyata."
Ini menyiratkan bahwa Einstein juga ingin tahu, bagaimana matematika dapat digunakan untuk memahami fenomena di kehidupan nyata, padahal matematika bebas atau tak terkait sama sekali dengan kehidupan nyata. Matematika hanya berada di dunia gagasan, dunia pikiran manusia. Jawaban dari pertanyaan ini justru pernyataan terkenal itu, yakni: "Sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, maka mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."