Peribahasa Indonesia B: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Hidayatsrf (bicara | kontrib) |
||
Baris 71:
*"[[Bagai semang kehilangan induk]]."
*"[[Bagai tanduk diberkas]]."
*"[[Bagai telur di ujung tanduk]]."
*"[[Bagaimana biduk, bagaimana pengayuh]]."
*"[[Bagaimana bunyi gendang, begitulah tepuk tarinya]]."
Baris 90 ⟶ 89:
*"[[Belajar di yang pintar, berguru di yang pandai]]."
*"[[Belalang dapat menuai]]."
*"[[Belum besar sudah diambak]]."
*"[[Belum beranak sudah ditimang]]."
Baris 101 ⟶ 99:
*"[[Belum tentu, ayam masih disabung]]."
*"[[Belum tentu si upik si buyungnya]]."
*"[[Bengkok sedikit tak terluruskan]]."
*"[[Benih yang baik tak memilih tanah]]."
Baris 149 ⟶ 146:
*"[[Bertemu beliung dengan ruyung]]."
*"[[Bertukar beruk dengan cigak]]."
*"[[Besar berudu di kubangan, besar buaya di lautan]]."
*"[[Besar diambak tinggi dianjung]]."
Baris 157 ⟶ 153:
*"[[Betung ditanam, aur tumbuh]]."
*"[[Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa]]."
*"[[Biar alah sabung asalkan menang sosok]]."
*"[[Biar badan penat asal hati suka]]."
Baris 167 ⟶ 162:
*"[[Biarlah buruk, hatinya kasih]]."
*"[[Biarpun kucing naik haji, pulang-pulang mengeong juga]]."
*"[[Bibir saya bukan diretak panas]]."
*"[[Biduk lalu kiambang bertaut]]."
Baris 183 ⟶ 177:
*"[[Bumi mana yang tiada kena hujan]]."
*"[[Bungkuk sejengkal tidak terkedang]]."
*"[[Buruk baik tiada bercerai]]."
*"[[Buruk-buruk bak embacang]]."
|