Peribahasa Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Peribahasa Minangkabau banyak yang sudah terserap ke dalam [[:w:Bahasa Indonesia|bahasa Indonesia]], seperti "Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung" atau "Tak lapuk karena hujan tak lekang karena panas", dan berbagai peribahasa lainnya. Begitu membudayanya peribahasa/pepatah/ungkapan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, sehingga ada ahli [[:w:Sosiologi|sosiologi]] yang menjuluki Minangkabau sebagai '''''Negeri Kata-kata''''' ('''''A Kingdom of Words''''').<ref name="Haji Agus Salim (1884-1954)"/>
Induk dari semua peribahasa Minangkabau adalah '''''[[Alam takambang jadi guru]]''''', karena semua peribahasa itu mengambil pelajaran dari alam. Berikut adalah
== A-B ==
|