Carl Sagan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
k →‎Pale Blue Dot (1994): - perhalus terjemahan
Farras (bicara | kontrib)
Baris 33:
[[File:PaleBlueDot.jpg|thumb|right|Renungkan lagi titik itu. Itulah tempatnya. Itulah rumah. Itulah kita. Di atasnya, semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang pernah kamu ketahui, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka...]]
[[File:Earth and Moon from Mars PIA04531.jpg|thumb|right|Bumi adalah satu-satunya dunia yang sejauh ini diketahui memiliki kehidupan. Tidak ada tempat lain, setidaknya untuk sementara, yang bisa menjadi penyelamat spesies kita... Suka atau tidak, untuk saat ini Bumi adalah satu-satunya tempat kita hidup.]]
* '''Renungkan lagi [[:w:Titik Biru Pucat|titik itu]]. Itulah tempatnya. Itulah rumah. Itulah kita. Di atasnya, semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang pernah kamu ketahui, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka. Segenap kebahagiaan dan penderitaan kita, ribuan agama, pemikiran, dan doktrin ekonomi yang merasa benar, setiap pemburu dan pengumpul, setiap pahlawan dan pengecut, setiap perintis dan pemusnah peradaban, setiap raja dan petani, setiap pasangan muda yang jatuh cinta, setiap ibu, ayah, dan anak yang bercita-cita tinggi, penemu dan petualang, setiap pengajar kebaikan, setiap politisi rakus, setiap "bintang", setiap "pemimpin besar", setiap orang suci dan pendosa sepanjang sejarah umat manusia, hidup di sana, di atas setitik debu yang melayang dalam seberkas sinar.''' <p>Bumi adalah panggung yang amat kecil di tengah luasnya jagat raya. Renungkanlah sungai darah yang ditumpahkan para jenderal dan penguasa sehingga dalam keagungan dan kemenangan mereka dapat menjadi penguasa yang fana di sepotong kecil titik itu. Renungkanlah kekejaman tanpa akhir yang dilakukan orang-orang di satu sudut titik ini terhadap orang-orang tak dikenal di sudut titik yang lain, betapa sering mereka salah paham, betapa kejam mereka untuk membunuh satu sama lain, betapa dalam kebencian mereka.<p>'''Sikap kita, keistimewaan kita yang semu, khayalan bahwa kita memiliki tempat penting di alam semesta ini, tidak berarti apapun di hadapan setitik cahaya redup ini. Planet kita hanyalah sebutir debu yang kesepian di alam yang besar dan gelap. Dalam kebingungan kita, di tengah luasnya jagat raya ini, tiada tanda bahwa pertolongan akan datang dari tempat lain untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri.'''<p>Bumi adalah satu-satunya dunia yang sejauh ini diketahui memiliki kehidupan. Tidak ada tempat lain, setidaknya untuk sementara, yang bisa menjadi penyelamat spesies kita. Kunjungi? Ya. Menetap? Belum saatnya. Suka atau tidak, untuk saat ini Bumi adalah satu-satunya tempat kita hidup.<p>Sering dikatakan bahwa astronomi adalah suatu hal yang merendahkan hati dan membangun kepribadian. Mungkin tak ada yang dapat menunjukkan laknatnya kesombongan manusia secara lebih baik selain citra dunia kita yang mungil ini. Bagiku, gambar ini mempertegas tanggung jawab kita untuk bertindak lebih baik terhadap satu sama lain, dan menjaga serta merawat sang bintiktitik biru pucat, satu-satunya rumah yang kita kenali bersama.
** phal. 8, [http://www.randi.org/images/122801-BlueDot.jpg Supplemental image at randi.org]
 
=== ''The Burden of Skepticism'' (1987) ===