Carl Sagan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danu Widjajanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Danu Widjajanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
 
=== Pale Blue Dot (1994) ===
[[Berkas:PaleBlueDot.jpg|thumb|leftright|300px|Renungkanlah kembali titik itu, disinilah itu, itulah rumah, itulah kita. Diatasnya semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang kamu pernah dengar, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka...]]
* "Renungkanlah kembali titik itu, disinilah itu, itulah rumah, itulah kita. Diatasnya semua orang yang kamu cintai, semua orang yang kamu kenal, semua orang yang kamu pernah dengar, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka. Segenap kebahagiaan dan penderitaan kita, ribuan agama yang percaya diri, ideologi dan doktrin ekonomi, setiap pemburu dan pengumpul, setiap pahlawan dan pengecut, setiap pendiri dan penghancur dari peradaban, setiap raja dan petani, semua pasangan anak muda yang sedang jatuh cinta, setiap ibu, ayah dan anak-anak berpengharapan besar, penemu dan petualang, setiap guru moral, semua politisi yang korup, setiap superstar, setiap pemimpin besar, setiap orang suci dan pendosa dalam sejarah hidup spesies kita hidup disana - di atas setitik debu, melayang didalam sinar matahari.
:Bumi adalah sebuah panggung yang amat kecil dihadapan luasnya alam semesta. Pikirkanlah sungai darah yang ditumpahkan oleh para jenderal dan kaisar supaya, dalam keagungan dan kemenangan, mereka dapat menjadi penguasa sementara dari sebagian dari sebuah titik. Renungkanlah kekejaman tanpa akhir yang ditemui oleh penduduk sebuah sudut dari titik ini oleh sedikit penghuni lainnya yang hampir tidak dapat dibedakan dari sudut lainnya, betapa sering terjadinya kesalahpahaman, betapa inginnya mereka untuk saling membunuh, betapa hebatnya kebencian mereka.
Baris 34:
 
=== Lainnya ===
* "Kebenaran itu mungkin membingungkan. Mungkin butuh upaya untuk menerimanya. Kebenaran mungkin saja tidak sesuai dengan intuisi. Kebenaran mungkin bertentangan dengan prasangka yang sudah dimiliki. Kebenaran mungkin tidak selaras dengan apa yang kita harap benar. Namun apa yang kita harap benar tidak menentukan apa yang sesungguhnya benar.<!-- Kita punya metode, dan metode itu membantu kita bukan untuk mencapai kebenaran absolut, tetapi yang asimptotikasimtotik - tidak pernah sampai, hanya semakin dekat, selalu menghadapi samudra kemungkinan terpendam yang amat luas. Percobaan yang dirancang secara cermat adalah kuncinya.-->
** "''Wonder and Skepticism''", Skeptical Inquirer 19 (1), January-February 1995, ISSN 0194-6730
* "Aku sangat ingin percaya bahwa setelah aku mati aku akan hidup lagi, bahwa pikiranku, perasaanku, dan ingatanku akan terus berlanjut. Tapi meskipun aku sangat ingin mempercayai itu, dan meskipun banyak cerita kuno dari seluruh dunia mengatakan ada kehidupan setelah mati, aku hanya bisa berkata bahwa semua itu tak lebih dari angan kosong belaka."