Henry Abbey (11 Juli 1842 – 7 Juni 1911) adalah seorang penyair Amerika yang terkenal dengan puisinya "Apa yang Kita Tanam Saat Menanam Pohon?" dan "Teguran Sang Badui". Selain itu, ia juga dikenal sebagai penulis puisi bertema kehidupan sehari-hari, penuh makna dan terkadang menyentuh moral.

Kutipan Terkenal sunting

  • "Apa yang Kita Tanam Saat Menanam Pohon?"

Apa yang kita tanam saat menanam pohon? Kita tanam kapal, yang akan melintasi laut. ... Kita tanam rumah untukmu dan aku. Kita tanam kuda, dan bajak untuk sawah, Dan alat penenun, dan benang tenunan. ... Kita tanam surga yang tak pernah ada habisnya! Ya, itulah yang kita tanam saat menanam pohon!

  • "Teguran Sang Badui"

Akulah anak gurun pasir, tak punya emas, Tapi hatiku bercahaya lebih dari mutiara. Aku tak punya istana, hanya tenda kain, Tapi jiwaku bebas, seperti elang di awan. ... Janganlah kau bandingkan kekayaanmu denganku, Sebab harta sejati bukanlah emas dan batu. Kebebasan batin dan cinta alam semesta, Itulah harta yang lebih berharga dari yang kau kira.

  • "Hidup Adalah Hadiah"

Hidup adalah hadiah, nikmatilah setiap detiknya. Tertawalah dengan riang, menangislah dengan tulus. Cintailah sepenuh hati, berjuanglah tanpa henti. Sebab di ujung jalan, hanya kenangan yang abadi.

  • "Keindahan Ada di Sekitar Kita"

Janganlah kau mencari keindahan di negeri jauh, Sementara bunga mekar di depan pintu rumahmu. Dengarkanlah kicau burung di pagi hari, Rasakan semilir angin di wajahmu. Keindahan sejati ada di sekitar kita, jika kau mau melihat.

  • "Waktu Adalah Harta Terbesar"

Waktu adalah harta termahal yang kita miliki, Gunakanlah dengan bijak, jangan kau sia-siakan. Belajarlah hal baru, bantu sesama, Jadilah terang bagi dunia, sebelum waktumu habis.

Catatan:

  • UKutipan di atas adalah pilihan dan tidak mewakili seluruh karya Henry Abbey.
  • Terjemahan kutipan dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan gaya bahasa.