Grey's Anatomy (musim 1)
Grey's Anatomy adalah seri drama televisi Amerika yang menceritakan kehidupan para dokter bedah baik di dalam rumah sakit, maupun kehidupan pribadi mereka.
A Hard Day's Night [1.1]
sunting- Meredith: [narator] Permainan, banyak orang mengatakan kita bisa ikut, ataupun tidak. Ibuku merupakan salah satu dari juara. Aku berbeda, aku yang dipermainkan.
- Burke: Satu-satunya orang yang benar-benar bisa memegang janji hanyalah Tuhan. Dan aku belum pernah melihat-Nya memegang skalpel.
- Cristina: [melihat Bailey] Itu si Nazi?
- George: Kukira si Nazi seorang pria.
- Meredith: Kukira si Nazi seorang...Nazi.
- Meredith: Dr. Shepherd.
- Derek: Dr. Shepherd? pagi ini kau memanggilku Derek, sekarang Dr. Shepherd.
- Meredith: Dr. Shepherd kita harus melupakan segala hal itu.
- Derek: Hal apa? Hal bahwa kau tidur denganku tadi malam? Atau hal bahwa kau mengusirku pagi ini? Karena kenangan kita berdua amat sulit kulupakan.
- Meredith: Nggak, takkan ada kenangan. Aku bukan cewek yang ada di bar tadi malam, dan kau bukan cowok itu. Ini nggak bisa terjadi. Mengerti?
- Derek: Kau mengambil keuntungan dariku dan sekarang kau mau agar aku melupakannya?
- Meredith: Aku nggak mengambil—
- Derek: Aku sedang mabuk, mudah diserang, dan tampan, dan kau mengambil keuntungan dariku.
- Meredith: Oke, aku yang sedang mabuk dan kau NGGAK setampan itu.
- Derek: Mungkin nggak hari ini, tapi tadi malam aku memang tampan. Aku memakai baju merahku, baju merahku yang bagus dan kau masih tetap mengambil keuntungan dariku.
- Meredith: Nggak!
- Derek: Mungkin kau mau mengambil keuntungan lagi dariku, mungkin Jumat malam?
- Meredith: Nggak! Kau dokter Senior, dan aku masih dokter magang, berhenti melihatku seperti itu.
- Derek: Seperti apa?
- Meredith: Seperti kau pernah melihatku telanjang.
- Izzie: Hai! Aku Dr. Isobel Stevens, tapi kau boleh memanggilku Izzie--
- Bailey: Aku punya lima peraturan, ingat itu. Yang pertama, aku tak suka penjilat. Sekarang aku sudah membencimu, dan itu takkan pernah berubah.
- Meredith: Aku harap aku seorang koki, atau instruktur ski, atau guru TK.
- George: Kau tahu, aku bisa menjadi seorang tukang pos yang hebat. Aku mudah dipercaya.
- Meredith: [tertawa kecil]
- George: Kau tahu, orang tuaku selalu berkata pada siapapun bahwa aku akan menjadi seorang ahli bedah. Suatu tugas yang berat. Jadi pahlawan super atau apalah...paling nggak mereka menganggapku ada.
- Meredith: Ketika ibuku tahu bahwa aku akan masuk sekolah kedokteran, ia selalu berbicara tentangnya. Mengatakan bahwa aku tak perlu, dan aku takkan bisa. Jadi, mungkin pahlawan super juga lumayan.
- Meredith: Kau harus tidur.
- Katie Bryce: Aku nggak bisa tidur. Kepalaku terasa penuh.
- Meredith: Itu namanya berpikir. Kau harus terbiasa.
- George: Jadi operasi bypass anda besok dengan Dr.Burke. Kudengar dia hebat. Dan setelah itu kau boleh memakan daging asap sebanyak yang kau mau.
- Tuan Savitch: Mmm. Bunuh saja aku sekarang.
- George: Kuharap aku bisa, tapi tugasku menyembuhkan orang.
- Cristina:[kepada George] Bambi, tolong jangan bicara padaku, paling tidak sampai sang pemburu menembak ibumu.
- Meredith: [narator] Aku nggak bisa memikirkan satu alasan pun mengapa aku mau jadi seorang dokter bedah, tapi aku bisa memikirkan beribu alasan mengapa aku haruus berhenti. Tapi sulit untuk dilaksanakan. Kami memegang nyawa di tangan kami. Dan ada saat-saat yang lebih dari sekadar permainan, kau bisa terus maju atau pergi. Aku bisa saja pergi tapi ini masalahnya, aku suka bermain.
The First Cut is the Deepest [1.2]
sunting- Meredith: [narator] Ini semuanya tentang garis batas. Garis finish di ujung tahun residen, menunggu kesempatan di meja bedah, dan garis batas yang terpenting, garis yang membatasimu dengan rekan-rekan kerjamu. Yang nggak akan membantu dalam bersahabat dengan mereka. Kau membutuhkan batas, antara dirimu dengan dunia. Orang lain terlalu jauh. Semuanya tentang garis batas. Kau gambar garis itu di pasir, dan berharap agar tidak ada yang melewatinya.
- Bailey: Semua dokter magang pasti ingin melakukan operasi pertama mereka. Tapi itu bukan pekerjaan kalian. Tahu pekerjaan kalian? Membuat dokter mentor kalian senang. Apa aku terlihat senang? Nggak! Kenapa? Karena semua dokter magangku perengek. Kau tahu apa yang membuatku senang? Seluruh kerjaan rapih, semua pasien trauma diurus, hasil lab dilaporkan riap minggunya dan seseorang yang bersedia menjahit luka-luka. Nggak ada yang boleh memegang skalpel sampai aku senang, aku Mary Poppin yang stress.
- Burke: [mengeluarkan sesuatu dari tubuh pasien] Apa--apa ini? Ada yang tahu apa ini??
- Meredith: Ya Tuhan.
- Burke: Apa ini Grey?
- Meredith: Dia menggigitnya...
- Burke: Apa itu? Katakan saja, Grey.
- Meredith: Itu adalah.....penis.
- Bailey: [ke Cristina] Seorang dokter magang dipindahkan dan menjadi muridku sekarang. Biarkan ia mengikutimu sepanjang hari ini; perlihatkan bagaimana peraturanku.
- Alex: Alex Karev, senang bertemu denganmu.
- Cristina: Si bajingan yang mengatai Meredith perawat. Aku langsung membencimu.
- Alex: Dan kau si sok, pemaksa dan penjilat. Aku membencimu juga.
- Cristina: Oh, ini pasti seru.
- Meredith: Aku mendapatkan hak atas sebuah penis?!
- Cristina: Apa yang sedang kau lakukan?
- Meredith: Duduk disini, bersama penisku.
- Izzie: Aku nggak akan memanggilmu, aku hanya nggak berhasil mendapatkan seorang penerjemah. Bisa kau tanyakan padanya apa yang salah dengannya?
- Cristina: Nggak.
- Izzie: Kenapa?
- Cristina: Aku tumbuh di Beverly Hills. Bahasa Mandarin yang kutahu hanya dari menu Mr. Chow. Lagipula, aku orang Korea.
- George: Siapa yang merasa kalau kita tak melakukan apa-apa di sini?
- [Semua mengangkat tangannya]
- Burke: Kau boleh bicara apapun tentangku selama 30 detik mulai dari...sekarang.
- Bailey: Kupikir kau sok. Sombong. Suka menyuruh dan pemaksa. Kau haus pujian dan tak berpikir tentang orang lain selain dirimu sendiri.
- Burke: Tapi aku—
- Bailey: Tapi apa? Aku masih punya sisa 22 detik dan aku belum selesai.
- Meredith: [narator] Suatu saat kau harus mengambil keputusan. Batas tidak membuat orang lain menjadi jauh; tapi mengurungmu. Hidup itu berantakan, memang sudah sepatutnya. Jadi kau bisa membuang-buang hidupmu dengan menggambar garis batas, atau kita bisa melewatinya. Tapi, ada garis batas yang terlalu berbahaya untuk dilewati. Ini yang kutahu, kalau kau takut mengambil kesempatan, melihat dari sisi lain bisa meyakinkanmu.
Winning a Battle, Losing the War [1.3]
sunting- Meredith: [narator] Kami menjalankan hidup kami di bagian bedah. Tujuh hari per minggu, empat belas jam per hari, kami lebih bayak bersama. Tak lama kemudian, tahun residen sudah menjadi gaya hidup kami. Nomor satu : Selalu mencetak angka. Nomor dua: Selalu buktikan bahwa kau lebih pintar dari yang lain. Nomor tiga: Jangan berteman dengan musuh. Oh, iya, Nomor empat: Semuanya, semuanya adalah kompetisi. Siapa yang mengatakan menang belum tentu ... Jangan pernah memegang skalpel.
- Meredith: [tentang teman serumah barunya, George dan Izzie] Mereka dimana-mana. Tiap waktu. Izzie melakukan pekerjaan rumah, dan George selalu menolong dan perhatian. Mereka berbagi makanan, mereka berbicara, mereka memindahkan berbagai barang, dan mereka bernapas. Ugh, mereka seperti, senang.
- Cristina: Usir mereka.
- Meredith: Aku nggak bisa ngusir mereka. Mereka baru saja pindah. Lagipula, aku yang meminta mereka untuk pindah.
- Cristina: Terus, kau akan hanya terus melampiaskannya di suatu tempat yang gelap, asing, dan dalam sampai suatu hari kau kelewat batas dan membunuh mereka?
- Meredith: Yep.
- Cristina: Ini mengapa kita teman baik.
- Alex: Apa yang kau lakukan?
- George: Bersembunyi.
- Alex: Dari siapa?
- George: Salah satu pasien pria dari VIP. Dia suka padaku.
- Alex: Oh bagus.
- George: Bukan, maksudku dia benar-benar SUKA padaku.
- Alex: Aku mendukungmu kawan, rebut saja dia, kau pantas mendapatkannya. [George terkejut] Oh, kau bukan gay?
- George: Nggak.
- Alex: Benar? Maaf, bung.
- George: Uh, Cristina, apakah menurutmu, Merdith mengira aku gay?
- Cristina: Kau gay?
- George: Nggak.
- Cristina: Benarkah?
- George: Aku bukan gay!
- Meredith: Kau hanya kesal karena dua orang wanita telah direbut.
- Alex: Aku kesal karena semuanya sudah dapat cewek kecuali aku. Dada sih bukan salah satu tipeku...kecuali kalau kalian memperlihatkan milik kalian.
- Meredith: Aku lebih baik menjadi lesbian.
- Cristina: Aku juga.
- Meredith: [narator] Ada suatu cara untuk menang dari kompetisi ini. Cara yang tak diajarkan oleh siapapun, cara yang kau pelajari dari dirimu sendiri. Nomor lima: Tidak semuanya tentang perlombaan. Tidak ada menang ataupun kalah. Kemenangan dihitung dari nyawa yang selamat. Dan kadang pula, kalau kau pintar, kau bisa menyelamatkan dirimu sendiri.
No Man's Land [1.4]
sunting- Meredith: [narator] Keintiman, adalah kata yang terdiri dari empat suku kata yang ada di hatiku, di jiwaku, bagaikan dijadikan hamburger lalu dinikmati. Amat berhasrat, tetapi mengerikan. Sulit untuk hidup dengannya, tapi tak bisa hidup tanpanya. Keintiman juga terlampir dalam tiga 'R'... relatif, romansa, dan rekan serumah. Ada hal yang nggak bisa kau lepas. Dan hal yang nggak mau kau tahu.
- Alex: Pagi, Dr Model.
- Izzie:Pagi, Dr. Jahat.
- Alex: Ooh, tato bagus. Apa itu hanya disemprot atau yang biasa di katalog?
- Izzie: Aku nggak tahu. Bagaimana dengan angka 666 yang ada di tengkorakmu?
- Izzie: Pembalut, George, Aku amat butuh!
- George: Aku lupa waktu aku sampai di sana.
- Izzie: Nggak. [Dia membuka pintu shower] Kau amat egois dan agresif!
- George: Telanjang! Aku sedang mandi!
- Izzie: [menutup pintu shower] Cuma pembalut, George! Aku benar-benar butuh. Ya, ampun!
- [Meredith masuk]
- Izzie: Aku nggak akan pergi bersama dia.
- Meredith: [melihat Izzie yang hanya memakai pakaian dalam Hello Kitty] Tentu kalau kamu hanya berbusana seperti itu, kau juga nggak boleh pergi bersamaku. Dimana pembalutnya?
- Izzie: Dia nggak membelinya.
- Meredith: [kepada George] Kau nggak membelinya?
- George: Cowok nggak beli pembalut!
- Izzie: [membuka pintu shower lagi, dan George jatuh] Kau tahu? Lupakan semua masalah cowok itu, George! Kami wanita! Kami punya vagina! Biasakan diri, dong!
- George: [terbaring di kamar mandi] Aku bukan saudara perempuanmu!
- Cristina: [kepada Izzie] Kau setinggi delapan kaki. Dadamu sempurna. Begitu juga rambutmu. Kalau aku menjadi kau, aku tinggal jalan-jalan tanpa busana saja. Aku nggak butuh kerja, aku nggak butuh keterampilan, Aku nggak perlu bisa membaca. Aku tinggal...telanjang.
- Izzie: Ini makeup. Memberi sentuhan sempurna.
- Cristina: Kau tahu kalau aku membencimu, kan?
- Izzie: [kesal dengan Alex] Baik! Mari kita lihat tato-ku lebih jelas, oke? [Ia membuka kemejanya dan melemparnya pada Alex] Apa ini? Oh, ya Tuhan! Buah dada! Kenapa ada saja orang yang mempelajari ilmu kesehatan membawa-bawa benda seperti ini? Dan apa lagi ini? Mari kita lihat lagi apakah aku masih ingat anatomi atau tidak. [Membuka celananya] Paha, benar? Ayo kita pelajari dengan teliti. Ayo kita berkumpul dan melihat bodi Izzie Stevens yang membuatnya bisa mesuk ke sekolah kedokteran! Sudah cukup atau belum, karena aku masih punya banyak tato menarik yang belum kau lihat. Kau mau panggil aku Dr. Model? Oke. Tapi ingat, waktu kau masih punya hutang 200.000 dolar untuk biaya kuliah itu, punyaku sudah lunas.
- Meredith: [narator] Andai saja ada buku undang-undang yang mengatur tentang keintiman. Seperti panduan yang mengatakan bahwa kau sudah lewat batas. Pasti amat bagus kalau ada, dan aku nggak akan tahu bagaimana kau cocok atau nggak. Kau ambil dimanapun kau menemukannya, dan menyimpannya selama mungkin. Dan peraturannya, mungkin nggak ada. Peraturan keintiman, kau harus mencarinya sendiri.
Shake Your Groove Thing [1.5]
sunting- Meredith: [narator] Ingat waktu kau kecil dan kekuatiran terbesarmu, seperti, penasaran apakah kau dapat sepeda di hari ulang tahun, atau makan kue sebagai sarapan pagi? Sebagai orang dewasa? Amat melebih-lebihkan. Maksudku, yang benar aja, tertipu membeli sepatu bagus dan seks hebat and dan nggak ada orang tua yang memerintahmu. Kedewasaan memerlukan tanggung jawab. Tanggung jawab, amat menyebalkan. Amat, amat, amat menyebalkan. Orang dewasa harus mengatur dan melakukan banyak hal, harus mendapatkan gaji dan membayar kontrakan. Dan kau latihan sebagai ahli bedah memegang jantung seseorang di tanganmu, halo? Bicara soal tanggung jawab. Mendapat sepeda ataupun kue, amat, amat, amatlah enak? Hal paling menakutkan dalam tanggung jawab? Ketika kau mengacaukannya, dan jari-jarimu tergelincir.
- Meredith: [narator] Kita orang dewasa. Kapan itu terjadi? Bagaimana menghentikannya?
- George: Siapa lagi yang kau undang?
- Cristina: Izzie, kami hanya bercanda. Ahli bedah, trauma, bedah plastik. Siapa lagi?
- Izzie: Bebeapa orang dari pediatrik.
- Cristina: Kau mengundang anak-anak TK itu ke rumah Meredith? Lain kali kau akan bilang kalau kau mengundang orang-orang pendek. [Izzie melihat ke arah lain] Dia mengundang ahli mental. Pesta ini bakalan payah.
- Bailey: [Mengetuk pintu mobil Derek, dimana ia dan Meredith sedang bercinta] Bisa nggak kalian memindahkan mobil ini? Kalian menghalangi jalanku.
- Meredith: [narator] Tanggung jawab, memang amat menyebalkan. Sayangnya, seketika kau melewati masa memakai kawat gigi dan bra pertama tersebut, tanggung jawab takkan hilang. Hal itu nggak bisa dihindari. Bahkan orang lain membuat kita terpaksa menghadapinya, dan menanggung konsekuensinya. Tetap, kedewasaan juga ada. Maksudku, sepatu, seks, dan orang tua yang tak memerintahmu? Sebenarnya, enak juga.
If Tomorrow Never Comes [1.6]
sunting- Meredith: [narator] Bertahun-tahun lalu, Benjamin Franklin memberi tahu rahasia suksesnya. "Jangan tinggalkan hal itu sampai esok hari," katanya, "Hal yang bisa kau lakukan hari ini." Pria ini yang menemukan listrik. Kau pikir banyak dari kita yang mendengarkan perkataannya. Aku tak tahu bagaimana caranya kita membereskan masalah, tapi kutebak, bahwa kita mengatasinya dengan ketakutan. Takut akan kegagalan. Takut akan kesakitan. Takut akan penolakan. Kadang ketakutan dapat mengambil suatu keputusan, bagaimana jika kau salah? Bagaimana jika kau melakukan sebuah kesalahan dan tak bisa kau ulang? Apapun yang kita takutkan; ada satu hal yang selalu benar: bahwa kesakitan tidaklah menyakitkan dibandingkan ketakutan, bisa dirasakan seperti kalau kita mengidap tumor besar. Dan kau kira aku sedang menggunakan ungkapan.
- Izzie: [kapeada seorang pasien yang memuntahi Alex] Kaulah orang yang 'amat' kusenangi hari ini.
- Annie: [ke George] Yang benar saja? Kau membandingkan kehidupan percintaanmu yang menyedihkan dengan tumorku yang memecahkan rekor ini? Yang benar saja?
- Meredith: Shepherd brengsek.
- Izzie: Benar? Kukira di cukup hebat.
- Cristina: Ia menceramahinya di depan Bailey.
- Izzie: Kenapa?
- Meredith: Karena ia brengsek.
- Derek: Kau tahu, mereka memanggilmu dengan sebutan Nazi.
- Bailey: Aku sudah dengar.
- Cristina: Kalau aku menusuk pahanya dengan garpu ini apa aku akan mendapat masalah?
- Meredith: Nggak kalau kau membuatnya seperti kecelakaan.
- Meredith: Dr. Shepherd? Maaf aku mengataimu brengsek.
- Shepherd: [bingung] Nggak kok.
- Meredith: Iya...dua kali.
- Izzie: [ke Alex] Aku membencimu! [Membanting pager Alex dan menginjak-injaknya] Aku membencimu! Amat membencimu yang sombong, pemalas...dan mudah dibenci! Aku membencimu!
- Derek: [menonton pertengkaran mereka] Yah, nggak akan pernah ada saat penuh damai di Seattle Grace ini.
- Meredith: [narator] Burung di dini hari mencari langsung cacing. Dan banyak orang takut untuk kehilangan. Kita tak bisa berpura-pura bahwa kita tak mendengar banyak hal. Kita sudah mendengar banyak ungkapan, kita sudah mendengar banyak peribahasa, mendengar kata kakek dan nenek kita tentang membuang-buang waktu, kita sudah mendengar ungkapan sialan itu yang bermakna 'selamat hari ini'. Tetap, kita harus melihat siapa diri kita. Kita harus memperbaiki kesalahan kita. Kita harus belajar dari diri sendiri. Kita harus menghilangkan segala kemungkinan hari ini di hari esok sampai kita tak bisa lagi, sampai kita bisa mengerti diri sendiri seperti arti ungkapan dari Benjamin Franklin. Bahwa mengerti lebih baik daripada mengetahui, bahwa terbangun lebih baik dari terlelap. Dan meski dalam kesalahan terbesar, meski dalam kesalahan terburuk di dunia kita harus keluar darinya dengan mencoba.
The Self Destruct Button [1.7]
sunting- Meredith: [narator] Oke. Siapapun yang mengatakan bahwa kau tidur sewaktu mati, katakan pada mereka untuk menemuiku setelah beberapa bulan menjadi dokter magang. Tentu saja, tak hanya urusan perkerjaan yang membuat kita terjaga semalaman. Maksudku, jika hidup memang susah, mengapa kita menambah masalah pada diri kita sendiri? Apa kita perlu menekan tombol penghancur diri?
- George: Kau bisa tidur?
- Izzie: Seharusnya ia meminyaki per ranjangnya, sebagai penghormatan, atau beli pengganjal
- George: Jadi, siapa cowoknya?
- Izzie: Kau pikir cuma ada satu cowok?
- George: Kau pikir aku bakal mikir seperti itu?
- Izzie: Aw, kamu cemburu?
- George: Nggak.
- Izzie: Yah, aku iya. Paling nggak dia dapat istirahat setelah kerja panjang. [Mereka melihat Derek turun] Ternyata keahliannya nggak cuma bedah otak.
- Burke: Kau ingat orang ini?
- Bailey: Hei, si pengoleksi tato.
- Burke: Dia menembak dirinya lagi.
- Bailey: Senang melihat dirinya masih bodoh.
- Ibu dari pasien: Dokter, apakah si Dr.Shepherd ini hebat?
- George: Dalam segala hal.
- Izzie: Tadinya kau menghormati mereka, tapi malah membuangnya jauh-jauh... untuk? Beberapa operasi hebat?
- Meredith: Nggak, ini bukan tentang operasinya, ini sama sekali bukan untuk memajukan karirku.
- Izzie: Lalu apa, hanya untuk mendapatkan seks? Kau mau menghancurkan kepercayaanmu? Maksudku Meredith, apa yang kau lakukan? [Meredith memutar bola matanya] Ya Tuhan...kau jatuh cinta padanya.
- Meredith: Nggak.
- Izzie: Iya.
- Meredith: Nggak.
- Izzie: Iya....ya ampun, kau gadis malang.
- Meredith: kau tahu, dia amat begitu... Dan aku... Aku sedang kesulitan sekarang.
- Izzie: Kau itu amat, uh, sentimentil dan hangat dan juga punya banyak rahasia. [memberikan sepotong kuenya pada Meredith]
- Meredith: Aku benci kau! Aku juga benci kuemu!
- Izzie: Nggak, kau nggak membenci kueku. Jadi, bagaimana seks-nya?
- Meredith: Izzie.
- Izzie: Apa? Ayolah. Aku nggak dapat sedikit pun. Ceritakan padaku sampai detailnya.
- Meredith: [narator] Mungkin kita seperti rasa sakit. Mungkin kita ditakdirkan seperti itu. Karena tanpa itu, aku juga kurang tahu, mungkin kita tak dapat merasakan apapun. Apa katamu? Mengapa aku terus-menerus memukul kepalaku dengan martil? Karena rasanya lega ketika aku berhenti.
Save Me [1.8]
sunting- Meredith: [narator] Kau ingat waktu kau masih kecil dan kau percaya dongeng? Yang ada di fantasimu, mungkin – gaun putih, seorang pangeran tampan yang menggendongmu ke kastil yang terletak di puncak bukit. Kau berbaring di ranjang dan menutup mata, kemudian mulai mengkhayal. Sinterklas, peri gigi, dan pangeran tampan – mereka makin dekat dan kau merasakannya. Tapi sayangnya, kau bertumbuh dewasa, ketika kau membuka mata semuanya hilang. Banyak orang mulai melihat realita dan percaya orang-orang. Tapi, amat susah untuk melupakan dongeng itu, karena hampir semua orang memiliki kepercayaan di dalamnya dan berharap semuanya menjadi nyata.
- Derek: Aku ahli bedah, aku nggak memiliki teman.
- Meredith:... [Menunggu detail atas kehidupan pribadi Derek] Aku menginginkan fakta, sampai aku dapat jawabannya, aku takkan melorotkan celanaku untukmu.
- Derek: Atau kau bisa menjadi lebih fleksibel. Lihat saja apa yang terjadi.
- Meredith: Aku nggak fleksibel.
- Derek': [tertawa] Sekarang aku nggak setuju... Kita akan cari jalan keluarnya. Itu bagian asyiknya.
- Meredith: Aku mencoba bicara pada Shepherd untuk ikut operasi penggumpalan darah itu. Ada apa denganku?
- Alex: Sejujurnya, kau hampir membunuh orang itu.
- Cristina: [Kepada Alex] Sejujurnya, kau itu brengsek.
- Cristina: Dr. Bailey, aku mau kasus sang peramal itu, aku akan menerima apa saja darimu, boleh?
- Bailey: Minta baik-baik.
- Cristina: Apa--ini aku yang sedang meminta baik-baik.
- George: [menunjuk kartu tanda pengenalnya] Ini namanya George. George punya pacar baru.
- Meredith: [narator] Di akhir hari nanti, kepercayaan itu adalah hal yang lucu. Hal itu mucul ketika kau tak mengharapkannya. Seperti, suatu hari nanti ketika dongeng itu menjadi nyata, ternyata tak bagitu seperti yang diharapkan. Kastilnya, yah, mungkin bukan kastil. Dan yang tak begitu penting, bahagia selamanya, sebenarnya sudah cukup bahagia untuk sekarang saja. Jadi, sekali seumur hidup, dan jarang sekali, orang-orang akan mengejutkanmu, dan sekali dalam seumur hidup orang-orang bisa menyiksamu.
Who's Zoomin' Who? [1.9]
sunting[Bailey masuk, melihat Cristina dan Izzie yang sedang melakukan autopsi]
- Bailey: Jangan katakan apa yang kalian lakukan tapi katakan apa yang kalian pikirkan!
- Cristina: Um...
- Bailey: Kalian tak hanya mengabaikan permintaan keluarganya, kalian melanggar hukum! Kalian bisa ditahan! Kalian suka penjara? Rumah sakit ini bisa dituntut! Aku bisa kehilangan izinku, pekerjaanku! Aku suka pekerjaanku! Apa kalian semua sudah memikirkan semua hal ini sebelum memotong dada pria malang ini? Yang benar saja, aku bisa mengusir kalian sekarang. Ada yang ingin kalian sampaikan?
- Izzie: [Mengangkat jantung Tuan Franklin] Lihat jantungnya.
- Bailey: Besar sekali!
- Izzie: Beratnya lebih dari 600 gram dan ada semacam biji di dalamnya.
- Cristina: Kami mau menjalankan beberapa tes.
- Bailey: Oh, sekarang kalian mau menjalankan tes?
- Cristina: Sekarang, apa itu akan menyakitkan?
- Bailey: Aku membenci kalian berdua sekarang.
- Cristina: Hei, Bocah Syph!
- George: Kau beri tahu dia?
- Izzie: Hanya Cristina.
- Alex: Bocah Syph - bagus juga. Seperti Bocah Super, tapi penyakitan.
- Cristina: Izzie nggak harus cerita apa-apa. Di tempat ini, satu-satunya hal yang menyebar lebih cepat dari penyakit adalah gosip.
- George: Itu nggak benar. Cuma karena Izzie nggak bisa tutup mulut, belum tentu semua orang tahu.
- Meredith: [Meredith bergabung] Hei, George. Bagaimana keadaanmu? Maaf, aku mendengar tentang syphillis-mu.
- George: Semua orang di rumah sakit ini tahu?
- Alex: Tahu kalau kau sang jagoan.
- George: Kau pengganggu.
- Alex: Benar. Semua orang punya rahasia. Hanya saja, punyamu ketahuan.
- Cristina: Oh, ya, Alex? Apa rahasia yang kau punya?
- Alex: Beritahu dulu punyamu, lalu kuberitahu punyaku. [Cristina melihat Burke lewat] Jangan-jangan kau menyimpan kerangka manusia di lemarimu.
- Cristina: Yang ada di lemariku, bukan urusanmu.
- Izzie: Yah, aku nggak punya rahasia. Hidupku membosankan.
- Meredith: Semua orang punya sesuatu untuk disembunyikan. [Mereka semua menatap Meredith]...Apa?!
[Alex siap-siap memberikan George suntikan, George sedang berbaring dengan celana yang dipelorotkan]
- George: Apa kau yakin bahwa kau tahu apa yang akan kau lakukan?
- Alex: Ini hanya suntikan penisilin George. Berterima-kasihlah karena aku mau melakukan ini. Aku juga tak berharap untuk melihatnya. Aku akan bermimpi buruk selama seminggu.
- George: Oke. Kau tahu? Lupakan ini.
- Alex: Kau mau menyingkirkan shypillis-mu atau nggak? Diam dan aku akan segera menyuntiknya.
- George: [Berbisik] Aku nggak percaya. [Meredith datang membuka tirai pembatasnya] Meredith! Pergi!!
- Meredith: Oh George. Kukira kau butuh dukungan.
- George: Nggak. Jangan dukung aku. Aku sakit!
- Meredith: George. Bukan masalah besar. Dan kau punya bokong yang imut.
- Alex: Aku punya bokong yang imut juga. Mau lihat?
- Meredith: Oh pergi kau. Kau salah melakukannya.
- Alex: [Memberinya suntikannya kepada Meredith] Silahkan.
- George: Ap- Alex. Alex! Ap-? [Alex pergi] Hei!
- Izzie: [Membuka tirai pembatas] Oh. Apa yang kalian lakukan?
- George: Mematahkan semangat George.
- Meredith: Menyembuhkan Syphillis George.
- George: Aku nggak suka jarum.
- Meredith: Untung kau jadi dokter.
- Cristina: [Berteriak dari luar] Izzie?
- Izzie: Ya?
- Cristina: Prosedur tuan Franklin akan di laksanakan setelah makan siang--[membuka tirai pembatas]
- George: Nggak. Nggak!
- Cristina: Oh apa yang kalian lakukan?
- Izzie: Menyelamatkan George dari masa depan yang penuh luka buruk dan penghinaan.
- Cristina: Oh, bokongmu imut.
- Meredith: Sudah kubilang!
- Izzie: Imut sekali...seperti pantat bayi.
- George: Kalian tahu, Aku menghabiskan berjam-jam, berhari-hari,... bertahun-tahun membayangkan di sebuah ruangan telanjang bersama tiga orang wanita. Kenyataannya lebih baik.
- Cristina: Kukira dia akan menangis.
- Derek: [melihat Addison] Meredith, aku minta maaf. [Addison berjalan ke arah mereka] Addison. Apa yang kau lakukan di sini?
- Addison: Yah, kau bakal tahu kalau kau menjawab semua teleponku. [Berpaling ke Meredith] Hai. Aku Addison Shepherd.
- Meredith: Shepherd?
- Addison: [Menunjuk ke Meredith] Dan kamu pasti wanita yang tidur dengan suamiku. [Menunjuk ke Derek]