Bisnis adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan jual beli barang atau jasa demi memperoleh keuntungan.

Pengertian sunting

  • "Bisnis berarti uang orang lain."
    • Dikemukakan oleh Delphine de Girardin.
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 210.

Fungsi sunting

  • "Bisnis hanya mengenal dua fungsi dasar: pemasaran dan inovasi."
    • Dikemukakan oleh Peter Drucker.
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 249.
  • "Jika Anda melihat suatu bisnis yang berhasil, berarti seseorang telah mengambil keputusan yang berani."
    • Dikemukakan oleh Peter Drucker.
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 224.

Sifat sunting

  • "Seringkali seseorang menganggap bahwa bisnisnya itu merupakan suatu kesenangan."
    • Dikemukakan oleh Samuel Johnson.
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 224.

Harapan sunting

  • "Harapan dalam bisnis adalah mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain."
    • Dikemukakan oleh Aristoteles Onassis.
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 224.

Sikap sunting

  • "Orang yang memiliki banyak bisnis harus banyak memaafkan."
    • Dikemukakan oleh Edmund Fuller.
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 209.

Akhir sunting

  • "Monopoli adalah akhir sebuah bisnis."
    • Dikemukakan oleh Henry Demarest Lloyd.
    • Dikutip dari: Yudowidoko, Didik Wahadi. (2004)  Primakata Mutiara Cerdik Cendikia. Disunting oleh Din Muhyidin. Jakarta: Penerbit Abdi Pertiwi. Halaman 210.