Bertrand Arthur William Russell (1872-05-181970-02-02) adalah matematikawan dan filsuf Britania Raya.

Bertrand Russell

Kutipan

sunting
  • "Jangan pernah takut aneh dalam mengungkapkan pendapat, karena setiap pendapat yang kini diterima pernah dianggap aneh."
    • Commandment 7 of "A Liberal Decalogue", from "The Best Answer to Fanaticism: Liberalism," The New York Times (1951-12-16); later printed in The Autobiography of Bertrand Russell (1969), vol. 3: 1944-1967, hal. 71-2
  • "Satu-satunya hal yang akan menyelamatkan umat manusia adalah kerjasama."
    • Human Society in Ethics and Politics (1954)
  • "Seorang ateis, seperti orang Kristen, meyakini bahwa kita dapat mengetahui apakah ada Tuhan atau tidak. Orang Kristen memegang teguh bahwa kita dapat mengetahui keberadaan Tuhan; ateis, bahwa kita tahu Tuhan tidak ada. Seorang agnostik menunda keputusan, menyatakan bahwa tidak ada dasar yang cukup untuk penguatan atau penolakan. Pada saat yang sama, seorang agnostik dapat meyakini bahwa keberadaan Tuhan, meskipun bukan tidak mungkin, sangat mustahil; ia bahkan boleh meyakininya sangat mustahil sehingga tidak layak untuk dipertimbangkan dalam praktiknya. Maka dari itu, ia tidak jauh dari ateisme. Sifatnya mungkin seperti pandangan filsuf cermat terhadap dewa-dewi Yunani kuno. Jika aku diminta membuktikan bahwa Zeus dan Poseidon dan Hera dan sisa-sisa dewa Olympus tidak ada, aku akan tersesat untuk menemui argumen pasti. Seorang agnostik dapat berpikir bahwa Tuhan Kristen sama tidak mungkinnya dengan dewa-dewi Olympus; maka dari itu, ia, untuk tujuan praktis, sejalur dengan ateis.
    • What is an Agnostic? (1953)
  • "Menurutku, agama utamanya didasarkan pada rasa takut. Sebagian merupakan ketakutan pada teror yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak diketahui, dan sebagian lain merupakan angan-angan bahwa mereka mempunyai sejenis saudara tua yang akan selalu menjaga dan menyelesaikan masalah mereka. Ketakutan adalah dasar agama: takut hal-hal misterius, takut kalah, takut mati. Takut merupakan induk dari kekejian, oleh karena itu tidak mengherankan jika kekejian dan agama senantiasa berjalan seiring."
    • Why I Am Not a Christian (1927)
  • "Jika Tuhan itu ada, kurasa dia semestinya tidak akan mudah tersinggung hanya karena orang meragukan keberadaanNya."
  • "Sejauh yang kuingat, tidak pernah ada satu kata dalam Injil yang menghargai kemampuan berpikir."
  • "Banyak orang ortodoks berbicara seakan-akan adalah urusan orang-orang skeptik untuk menyangkal dogma yang diterima dan bukan tugas pendogma untuk membuktikannya. Ini tentu saja merupakan sebuah kesalahan. Apabila aku mengusulkan bahwa antara Bumi dan Mars ada teko teh Cina yang mengitari matahari dalam orbit elips, tidak akan ada yang mampu menyangkal pernyataanku karena aku telah menambahkan bahwa teko teh itu terlalu kecil untuk dilihat oleh teleskop tercanggih kita. Namun bila aku tetap berkata begitu, karena pernyataanku tak bisa dibantah, adalah sifat akal manusia untuk meragukannya, sehingga pernyataanku akan dianggap omong kosong. Tetapi jika keberadaan teko semacam itu ditegaskan dalam buku-buku kuno, diajarkan sebagai kebenaran suci setiap Minggu, dan ditanamkan dalam pikiran anak-anak di sekolah, keengganan untuk memercayai keberadaannya akan menjadi tanda sebuah keanehan dan menggiring orang yang meragukannya ke psikiater pada abad pencerahan atau kepada anggota Inkuisisi pada masa lebih awal"
    • "Is There a God?" (1952), commissioned by Illustrated Magazine but not published until its appearance in The Collected Papers of Bertrand Russell, Volume 11: Last Philosophical Testament, 1943-68, ed. John G. Slater and Peter Köllner (London: Routledge, 1997), hal. 543-48
  • "Jangan biarkan diri Anda teralih oleh apa yang Anda harapkan benar, tetapi lihatlah pada fakta yang ada."
  • "Kehidupan yang baik adalah yang diinspirasi oleh cinta dan dipandu oleh pengetahuan."