Ahmad Mansur Suryanegara
Kutipan
sunting- "Bila sejarawan mulai membisu, hilanglah kebesaran masa depan generasi bangsa."
- "Kekuatan penyebaran islam terletak pada; penguasaan pasar, kemasjidan dan Pendidikan, kekuasaan politik dan kesultanan, penguasaan maritim dengan niaga lautnya, dan kesadaran Hukum Islam. Dari kelima masalah ini, masalah maritim atau kebaharian, jarang dituliskan sejarahnya, oleh para sejarawan Muslim sendiri." [1]
- "Dalam upaya menghilangkan kesadaran pemasaran dari umat islam, yang demikian itu, penjajah Barat, berusaha pula menguasai sistem penulisan sejarah. Mengapa? Karena dari hasil penulisan sejarah, akan berdampak terbentuknya citra dan opini masyarakat jajahan, tentang kisah masa lalu yang dibacanya. Ditargetkan dari hasil bacaannya akan menumbuhkan perubahan sistem keimanan dan tingkah laku sosial politik dan budaya selanjutnya, yang memihak penjajah." (hal. 5)
- "Sejarah mencatat setiap terjadi perubahan agama dan budaya dapat dilihat pula dari perubahan nama. Dari nama-nama dapat dibaca budaya agama apa atau bangsa mana yang terkuat pada zaman pemakai nama tersebut." (hal. 152)
- "Di Indonesia, sejarah pesantren tidak dituliskan sebagai pengaruh dari sistem pendidikan Islam di Timur Tengah. Namun, dituliskan oleh sejarawan Belanda dari pengaruh Hindu. Walaupun realitasnya di masyarakat Hindu Bali sampai kini tidak mengenal sistem pendidikan pesantren." (hal. 70)
- "...Dengan kata lain, penjajah Barat dalam upaya penaklukan kembali - reconquista terhadap Islam, tidak hanya menjajajh wilayah jajahan. Melainkan juga menjajah pola pikir rakyat jajahan dengan cara mendistorsikan penulisan sejarah..." (hal. 5)
- "...Beda dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan merdeka bukan dianugerahi kemerdekaan, tetapi berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah Barat dan Timur. Oleh karena itu, bangsa Indonesia menentukan sendiri bentuk negara dan pemerintahannya. Tidak ada pembelahan wilayah atau provinsi Indonesia atas dasar perbedaan agama seperti di India, Eropa, atau Inggris." (hal. 76)
- "Ada pula sejarawan yang menuliskan Sejarah Islam Indonesia sebagai sejarah lokal. tidaka dinilai sebagai sejarah internasional..." (hal. 15)
- "...Pasar tidak hanya melahirkan wirausahawan. namun, dalam sejarah, ternyata melahirkan ulama dan pemimpin bangsa." (hal. 37)
- "...Islam menumbuhkan kesadaran adanya musuh bersama ketika imperialisme Barat melanda Indonesia. Islam dijadikan sebagai lambang kesatuan dan persatuan dalam menghadapi imperialisme Barat." (hal. 53)
- "...Umumnya, sejarawan barat selalu mengecilkan peranan pasar di Arabia. Kemudian lebih mengangkat dalam penulisan sejarah, peranan pasar di India atau Cina." (hal. 5)
Catatan
suntingKutipan-kutipan ini diambil dari buku Api Sejarah Jilid Kesatu