Biografi di Wikipedia Indonesia.


"Ketiadaan pemehaman terhadap Iran merupakan pokoq permasalahan munculnya kecurigaan kepada mereka, dan jika kita berkeinginan menghilangkan semua celah yang dapat digunakan Inggris maupun Rusia, maka hal itu dapat diperoleh dengan cara mewujudkan kekerabatan Islami dalam permasalahan tersebut."

"Islam dan Kristen merupakan 2 pandangan yang berbeda sehingga tidak mungkin menyatukan keduanya dalam sebuah peradaban."

"Inggris telah merusak akal orang-orang Mesir, karena sebagian orang-orang Mesir meyakini bahwa keselamatan Mesir akan diperoleh dari Inggris."

"Sebagian orang tersebut telah mengutamakan nasionalisme daripada agama. Mereka menganggap bahwa sangat mungkin untuk mencampurkan peradaban Mesir dengan Eropa. Inggris bertujuan untuk menyebarluaskan nasionalisme di negeri-negeri Islam sampai cakupan yang amat luas…dan konsep nasionalisme tersebut dianggap telah memberikan kemajuan berarti di Mesir. Para intelektual Mesir sama sekali tak menyadari permainan yang sedang dijalankan Inggris. Dengan demikian mereka dapat menguasai negara Utsmaniyah, sekaligus melemahkan khilafah."

"Harian Standar Inggris menyatakan bahwa Jazirah Arab harus berada di bawah naungan Inggris, dan Inggris wajib menguasai kota-kota kaum muslim…Inggris harus membidik 2 sasaran, yaitu melemahkan pengaruh Islam sehingga menguatkan dominasi Inggris…dengan demikian Inggris merencanakan untuk menempatkan Khudaiwi (gubernur Mesir) sebagai kholifah kaum muslim di Mesir. Namun tiada seorang muslim pun di sana yang mau menerima kedudukan Khudaiwi sebagai Amirul Mu'minin, karena ia diketahui mulai belajar di Genewa dan menyempurnakan pendidikannya di Wina dengan kurikulum yang dibuat orang-orang kafir."

"Kita wajib memperkuat ikatan dengan kaum muslim lainnya di berbagai tempat. Kita wajib memperluas hubungan kedekatan sebagian kita dengan bagian lainnya, sehingga tiada cita-cita masa depan kecuali upaya penyatuan tersebut. Memang waktunya masih belum terjadi. Akan datang suatu hari di mana dapat disatukan seluruh kaum mukmin, dan mereka akan bangkit secara serentak serta akan berdiri tegak sekelompok lelaki sehingga mampu menghancurkan kekuatan orang-orang kafir."

"Saya amat berharap dapat menyelesaikan rel kereta api antara Damaskus dan Makkah dalam waktu yang sangat cepat…Dengan sarana tersebut dapat memperkuat ikatan di antara kaum muslim, sehingga dapat digunakan untuk menghancurkan berbagai pengkhianatan dan tipu daya Inggris."

"Telah sampai kepada saya sebuah rencana jahat yang dipersiapkan Kementrian Luar Negeri Inggris, oleh 'pelawak' terkenal bernama Jamaluddin al-Afghani. Dalam dokumen tersebut Inggris mengklaim bahwa ia mengusulkan untuk menjauhkan khilafah dari bangsa Turki dan agar segera mengumumkan gubernur Makkah Syarif Husain sebagai kholifah kaum muslimin. Saya amat mengenal Jamaluddin al-Afghani, ia tinggal di Mesir dan seorang yang amat berbahaya. Suatu kali ia pernah-mengaku dirinya sebagai pengikut al-Mahdi-mengusulkan kepada saya jika ia akan mengobarkan pemberontakan atau seluruh kaum muslimin Asia Tengah. Aku tau jika ia takkan bisa melakukannya, dan ia adalah antek Inggris."

"Adalah tidak benar bahwa saya menolak semua yang berasal dari Eropa. Namun sikap terburu-buru itu berasal dari setan, dan sebaliknya, dari sikap itu adalah menerima melalui pengkajian serta penelitian. Kita harus memfokuskan pandangan kepada hal-hal yang telah Allah bolehkan bagi kita…Islam tidak menentang kemajuan, namun kemajuan tersebut harus berasal dari dalam sendiri sesuai dengan kebutuhan. Tak mungkin keberhasilan bisa diraih jika hal tersebut dipaksakan dari luar."

"Tentu saja para aktivis Zionisme tak hanya menyibukkan dirinya dalam urusan pertanian di Palestina. Namun yang mereka inginkan ialah membentuk pemerintahan dan memilih wakil-wakilnya dalam arena politik. Saya sangat memahami arti dari rencana jahat mereka itu, yaitu mereka berdusta saat mereka memberikan gambaran rencananya. Sungguh saya akan menghadapi upaya jahat mereka tersebut…Herzl menginginkan tanah tersebut untuk teman-temannya seagama, namun sekadar semangat tidaklah cukup untuk menyelesaikan segala hal," ucapnya mengenai pandangannya mengenai Zionisme dan Theodor Herzl.

"Mengapa saya harus melepaskan al-Quds?…Sesungguhnya al-Quds ialah bumi milik kami selamanya. Dan akan tetap demikian, yaitu sebagai bagian dari kota-kota suci kami yang ada di bumi Islam. Karena itu al-Quds harus tetap bersama kami."

"Kebijakanmu membuat saya tidak lagi sedih karena kehilangan ibunda. Dinda dan ibunda tak berbeda dalam pandangan saya. Saya telah menjadikanmu Sultanah Wahidah…namun saya berharap kepadamu agar tak mencampuri urusan saya dalam tugas-tugas kenegaraan dalam bentuk apapun," ujarnya kepada permaisurinya saat naik tahta.

Tokoh
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z